Sementara itu, ketua Departemen Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) dan RSUP Persahabatan, dr. Prasenohadi, SpP, KIC, PhD meyakini selama cakupan vaksinasi Covid-19 senantiasa diperluas dibarengi penerapan protokol kesehatan, risiko gelombang-3 Covid-19 RI diharapkan dapat dicegah.
"Kalau masyarakat tetap menjaga protokol kesehatan, kemudian cakupan vaksinasi lebih ditingkatkan, maka diharapkan gelombang ketiga tidak terjadi. Mudah-mudahan ini tidak menjadi kenyataan seperti di negara Afrika sana," terangnya dalam siaran YouTube BNPB Indonesia.
Strategi Pemerintah Hadapi Gelombang Omicron
Adapun strategi pemerintah dalam menghadapi gelombang Omicron ini sedikit berbeda dengan menghadapi gelombang Delta.
Gelombang Delta memiliki tingkat keparahan tinggi sehingga pemerintah harus mempersiapkan rumah sakit dengan banyak tempat tidur.
Baca Juga: Kemenkes Keluarkan Sertifikat Vaksin Internasional, Begini Cara Aksesnya
Sedangkan Omicron ini yang tinggi adalah penularannya tapi keparahannya rendah.
“Sebagian besar kasus Omicron adalah OTG atau asimtomatik atau gejala sakitnya ringan. Jadi hanya gejala pilek, batuk, atau demam yang sebenarnya bisa sembuh tanpa perlu dibawa ke rumah sakit,” ucap Menkes Budi, dilansir dari SehatNegriku (27/1/2022).
Pemerintah menyiapkan tempat tidur perawatan di rumah sakit sebanyak 70.641. Kapasitas tempat tidur secara nasional berjumlah 120 ribu hingga 130 ribu.
Meneks Budi Gunadi pun berepsan, kalau pun tertular tidak usah panik yang penting disiplin isolasi sendiri dan minum vitamin, jika ada gejala ringan minum obat.
“Yang perlu ke rumah sakit kalau ada Lansia atau komorbid nya banyak, itu ke rumah sakit. Dan cepat-cepatlah divaksin untuk memperkuat daya tahan tubuh dalam menghadapi varian baru,” tuturnya.(*)
Baca Juga: 5 Penyebab Lidah Terasa Pahit dan Cara untuk Menghilangkannya