"Masker juga meningkatkan risiko tertutupnya jalan napas pada bayi, karena bayi belum bisa dengan mudah memperbaiki posisi masker jika terjadi apa-apa," terang Denta.
Apalagi jika usia bayi menjelang satu tahun, mereka punya hobi mengeksplorasi dunia luar dengan mulut.
"Jadi dipakaikan masker percuma protokol kesehatannya, karena mereka akan cenderung menjilat-jilat masker yang dipakai."
"Karena risih dengan maskernya, ya akan dimain-mainkannya masker dengan tangan mereka yang lucu itu," beber dokter yang bertugas di Mayapada Hospital ini.
Sehingga, masker yang awalnya bertujuan untuk menghalangi virus masuk, malah bisa meningkatkan risiko terpapar virus.
"Itulah alasannya kenapa pada bayi dan anak di bawah dua tahun tidak direkomendasikan untuk penggunaan masker," paparnya.
Orang tua juga perlu mengetahui, bayi bisa menularkan Covid-19 ke orang lain.
Baca Juga: Keefektifan Masker Ganda Menangkal Varian Omicron Dipertanyakan, Ini Kata Dokter
Saat tak ada keperluan mendesak, bayi harus di rumah, jangan sampai tertular.
Misalnya dengan cara membatasi kontak dengan orang di luar rumah, jika bayinya baru lahir, lebih baik untuk tidak menerima teman atau saudara yang ingin berkunjung melihat bayi baru lahir.
Sedangkan untuk anggota keluarga lain yang tinggal serumah dengan bayi, jika bepergian selalu pastikan protokol kesehatan dijalankan dengan optimal, agar meminimalisir risiko penularan ke bayi.
Jika dirasakan perlu, karena aktivitas di luar rumah yang tinggi risiko penularan, bisa menerapkan protokol kesehatan yang lebih ketat, seperti sepulang dari luar rumah, tidak langsung menyentuh bayi, tapi ganti baju dan mandi terlebih dahulu.(*)
Baca Juga: Yakin Cuci Muka Bisa Hilangkan Minyak Berlebih di Hidung? Ternyata Faktanya...