Find Us On Social Media :

5 Risiko Jika Nekat Melakukan Seks Anal, Berlaku pada Perempuan dan Pria

Seks anal memiliki dampak yang tidak bisa dianggap sepele.

Anus tidak memiliki sel-sel yang menciptakan pelumas alami seperti yang dimiliki vagina.

Lapisan rektum juga lebih tipis dari pada vagina.

Kurangnya pelumasan dan jaringan yang lebih tipis meningkatkan risiko robekan di anus akibat gesekan seks anal.

Karena tinja yang secara alami mengandung bakteri melewati rektum dan anus saat keluar dari tubuh, bakteri berpotensi menyerang kulit melalui air mata ini.

Ini meningkatkan risiko abses dubur, infeksi kulit dalam yang biasanya memerlukan pengobatan dengan antibiotik.

2. Peningkatan risiko infeksi menular seksual (IMS)

Karena seks anal dapat menyebabkan infeksi bakteri, itu juga dapat meningkatkan risiko infeksi menular seksual (IMS).

Baca Juga: Perubahan Alami Pada Tubuh Bukan Penghalang Melakukan Seks di Usia Lansia

Misalnya, karena kulit lebih mudah robek saat melakukan seks anal daripada saat melakukan seks vaginal, maka ada peluang lebih besar untuk menyebarkan IMS.

Contohnya termasuk klamidia, gonore, hepatitis, HIV, dan herpes.

Ini bisa menjadi kondisi jangka panjang, karena banyak IMS tidak dapat disembuhkan.

Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), "seks anal adalah perilaku seksual berisiko tertinggi untuk penularan HIV" dibandingkan dengan bentuk seks lain, seperti seks vaginal atau oral.