Find Us On Social Media :

Gegara Sahur Kesiangan, 3 Kondisi Ini Bisa Terjadi Pada Tubuh

Sahur kesiangan akan berdampak pada kondisi tubuh.

GridHEALTH.id - Makan sahur adalah hal penting dari kelancaran ibadah puasa.

Menurut laman baznas.go.id (29/4/2020), sahur saat akan berpuasa memiliki manfaat tersendiri bagi tubuh.

Mulai dari menambah tenaga saat berpuasa hingga membuat kita mendapatkan pahala.

Namun karena alasan tertentu, tak sedikit orang yang kesiangan sehingga melewatkan makan sahur.

Kondisi ini tentu sedikit banyak akan berpengaruh terhadap kondisi tubuh.

Hal itu seperti diungkap Dokter gizi MRCCC Siloam Hospitals Semanggi, Jakarta Selatan, dr. Samuel Oetoro.

Menurut Samuel, ada beberapa hal yang akan terjadi pada tubuh bila tidak makan sahur saat akan berpuasa.

"Jadi kalau tidak sahur, sebenarnya kita sedang melakukan puasa yang tidak sehat," ujarnya dilansir dari Kompas.com (6/5/2020).

Lantas apa saja yang bisa terjadi ketika kita tidak makan sahur?

Baca Juga: Napas Selalu Segar Selama Ramadan, Bau Mulut Sirna dengan Baking Soda

1. Gula darah menurun

Samuel menyatakan, apabila tidak makan sahur, maka kandungan gula di darah akan rendah.

"Orang puasa itu, sehabis makan sahur kan 14 jam tidak masuk makanan, pada waktu dia tidak kemasukan makanan, kadar gula di darah itu akan menurun. Apalagi yang tidak makan sahur, akan semakin rendah," kata Samuel.

Yang terjadi bila kadar gula mulai menurun, gula yang sebelumnya telah tersimpan di dalam otot dan hati akan dibongkar.

Namun, lanjut Samuel, pembongkaran tersebut akan memakan waktu yang tidak sebentar.

"Akibatnya badan belum sampai sore sudah loyo dan lemas," jelasnya.

Oleh sebab itu, ia menyarankan untuk mengonsumsi makanan saat sahur yang mengandung karbohidrat agar menaikkan gula darah.

Adapun karbohidrat tersebut juga harus mengandung serat.

"Misalnya makan nasi merah, roti yang ada seratnya seperti roti gandum, kalau makan kentang ya dengan kulitnya karena serat adanya di kulit, lalu buah dan sayuran jangan lupa juga karena seratnya juga tinggi," papar dia lagi.

Baca Juga: Cegah dan Tuntaskan Sembelit Selama Ramadan dengan Pisang, Konsumsi Tiap Sahur

2. Metabolisme melambat

Samuel menerangkan, orang yang tidak makan sahur akan mengalami pelambatan metabolisme.

Hal itu dikarenakan orang yang tidak makan sahur tersebut, tak terhidrasi secara baik.

"Karena dia minumnya sedikit atau kurang. Maka kalau makan sahur jangan lupa untuk perbanyak minum air putih," kata Samuel.

Lebih lanjut apabila metabolisme melambat, penyediaan energi juga akan melambat, orang yang berpuasa tanpa makan sahur tersebut akan terasa lemas.

3. Kekurangan energi

Lalu, yang selanjutnya terjadi yakni akan mengalami kekurangan energi.

Nantinya, akan berdampak pada tubuh yang terasa lemas.

"Oleh karenanya, saat makan sahur harus mengandung protein. Karena sel-sel tubuh itu kan mengalami regenerasi atau perbaikan, maka dibutuhkan protein," jelas dia.

Baca Juga: Waktu Sahur Sudah Mepet, Wafel Telur Kaya Gizi Ini Bisa Jadi Pilihan

Selain itu, protein juga berperan dalam pembentukan sistem kekebalan di dalam tubuh atau imunitas tubuh.

Sumber lemak juga diperlukan saat makan sahur, namun lemak yang dimaksud yakni lemak sehat.

"Lemak sehat itu apa saja, omega 3 bisa dari ikan, omega 9 dari olive oil, dan lain sebagainya. Bukan banyak makan gorengan saat sahur," tegas Samuel.

Apabila semua sumber yang sudah disebutkan seperti di atas tadi telah terpenuhi, Samuel menegaskan orang yang berpuasa akan kuat dan tetap fit hingga waktu berbuka puasa tiba.(*)

Baca Juga: Penderita GERD Aman Jalankan Puasa Ramadan Satu Bulan Penuh, Patuhi 5 Hal Ini