Dokter akan punya rencana untuk pasien COVID-19 selama Ramadan ini, apalagi pasien dengan komorbid, misalnya dengan penyesuaian dosis obat, penyesuaian jenis olahraga, atau penyesuaian nutrisi, karena mereka akan berbeda dengan orang yang tidak berpuasa.
* Orang yang berpuasa akan mengalami perubahan pola nutrisi. Oleh karena itu, usahakan untuk mengkonsumsi air yang cukup dan makanan yang cukup sehingga energi yang dibutuhkan tercukupi oleh minuman atau makanan pada saat sahur dan berbuka.
* Pasien tetap dapat melakukan aktivitas fisik. Sesuaikan olahraga yang dapat dilakukan setelah berbuka puasa agar kondisi pasien tetap prima.
* Jangan lupa juga istirahat yang cukup.
* Pasien-pasien COVID-19 yang tidak bergejala maupun yang kondisinya ringan tetap dapat menularkan penyakitnya ke orang lain.
Oleh karena itu, janganlah keluar rumah. Lakukan isolasi mandiri di rumah. Lakukan ibadah di rumah saja sampai selesai isolasi atau dinyatakan sembuh.Satu hal yangharus dicatat, dr. Jerry mengizinkan pasien-pasien COVID-19 dengan komorbid untuk berpuasa tentunya dengan pemantauan yang ketat, yakni pemantauan kondisi kesehatan secara umum dan tanda vital pasien tersebut, dari suhu, saturasi oksigen, hingga tekanan darah.
Baca Juga: Menu Sahur Saat Flu dan Batuk, Perbanyak Makanan Berkuah dan Mengandung Vitamin C
Menurut dr. Jerry semuanya harus diperiksa secara rutin.
“Apabila ada perubahan kondisi, misalnya pasien menjadi demam tinggi atau batuk yang berlebihan atau sesak napas, maka ia harus tidak boleh berpuasa karena butuh konsumsi obat atau cairan,” tegas Jerry.(*)
Baca Juga: Mudik Aman dan Nyaman, Lakukan 7 Tips Ini Agar Terhindar dari Covid-19