Namun penyakit artritis reumatoid merupakan salah satu penyakit autoimun.
Dimana penyakit ini terjadi karena sistem kekebalan tubuh yang terganggu sehingga menyerang sel-sel tubuh sendiri yang sehat (sel-sel sendi).
Peradangan yang sering terjadi pada kasus artritis reumatoid yaitu di bagian synovium atau jaringan yang melapisi sendi.
Angka kejadian pada penyakit ini lebih tinggi pada perempuan dibandingkan dengan laki-laki, terutama yang berusia 30–50 tahun.
Bagaimana pengobatannya?
Tujuan pengobatan penyakit Artritis Reumatoid adalah untuk mengurangi gejala dan mencegah komplikasi seperti kerusakan permanen pada sendi.
Hal yang harus dilakukan adalah kontrol artritis reumatoid yang baik.
Baca Juga: Wanita Hamil Rawan Masalah Otot dan Sendi, Coba Lakukan 7 Cara Sederhana Ini di Rumah
Ini dilakukan dengan cara diagnosis lebih awal, sehingga terapi yang dilakukan lebih awal dan menghasilkan hasil yang lebih baik daripada pasien yang terlambat.
Sebaiknya periksakan segera ke dokter ahli bila mengalami gejala-gejala artritis reumatoid seperti yang disebutkan diatas.
Ingat, kontrol dan minum obat-obatan resep dengan teratur sesuai petunjuk dokter merupakan pengelolaan yang penting pada pasien Artritis Reumatoid.(*)
Baca Juga: Usia Bukan Patokan Mengalami Radang Sendi, Anak-anak pun Bisa Mengalaminya