GridHEALTH.id - Masyarakat diharapkan lebih memerhatikan kesehatan saat musim pancaroba, karena beberapa jenis penyakit kerap terjadi.
Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Tangerang menerima laporan belasan warga yang terkena penyakit Chikungunya.Petugas puskesmas pun digerakkan untuk mengunjungi rumah warga.
"Setelah kami menerima laporan warga, pada tanggal 21 Juli kemarin petugas Puskesmas langsung mengunjungi rumah warga yang terindikasi chikunguya," kata Kepala Dinkes Dini Anggraeni, dikutip dari situs resmi Pemkot Tangerang, Minggu (24/7/2022).
Petugas puskesmas kembali menggiatkan Jumantik atau juru pemantau jentik dan melakukan penyuluhan terkait pemberantasan sarang nyamuk.
Dari penyelidikan di lapangan, sejumlah warga diketahui mengalami gejala klinis chikungunya di antaranya seperti badan kaku linu, demam, pusing, mual, hingga muncul bintik-bintik merah di tubuh.
"Hasil pemeriksaan darah rutin dari beberapa pasien yang dirawat dalam batas normal. Rata-rata yang dirawat karena lemas dan ada gejala muntah," ujarnya.
Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa dari 14 orang suspek chikungunya, rata-rata kondisinya sudah membaik setelah menerima penanganan medis.
Cara penularan chikungunya
Nyamuk Aedes Aegypti yang menyebabkan demam berdarah (DBD), juga membawa virus chikungunya yang bisa membuat seseorang sakit.
Baca Juga: Beda Chikungunya dan Leptospirosis yang Perlu Diketahui
Dilansir dari laman Ciputra Hospital, nyamuk penyebab chikungunya paling aktif pada pukul 9-11 pagi dan 2-5 sore.
Virus chikungunya yang dibawa oleh nyamuk Aedes Aegypti dapat masuk ke tubuh manusia saat nyamuk tersebut menghisap darah.