GridHEALTH.id - Dalam perayaan HUT Kemerdekaan RI ke-77 kemarin, seorang ibu rumah tangga menjadi korban setelah mengikuti perlombaan balap karung.
Kejadian tak terduga ini terjadi di Kampung Gunung Bubut, Kelurahan Cipawitra, Kecamatan Mangkubumi, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat pada Rabu lalu (17/08/2022).
Ibu rumah tangga berinisial R (29) meninggal mendadak saat mengikuti lomba balap karung, mari simak risiko bermain balap karung sehingga lebih berhati-hati dan melakukan tindakan pencegahan sebelum melakukannya.
Diduga mendapat serangan penyakit hipertensi, membuat korban kehilangan nyawa dan pihak keluarga pun sudah mengikhlaskan kejadian tersebut sebagai musibah.
Korban memang diketahui memiliki riwayat hipertensi dan baru dua bulan lalu melahirkan.
Saat hendak mengikuti perlombaan balap karung, korban terlihat bersemangat dan tak menunjukkan tanda-tanda sakit.
Akan tetapi, tanpa diduga korban seketika ambruk saat perlombaan balap karung tengah berlangsung.
Berdasarkan keterangan warga di lokasi kejadian, korban jatuh tanpa adanya unsur kesengajaan dari pihak lain.
Melihat kejadian itu, juga membuat warga berhamburan memberikan pertolongan dan membawanya ke klinik terdekat.
Korban dinyatakan sudah meninggal dunia saat sedang diperiksa oleh petugas klinik.
Setelah ditelusuri, korban memiliki riwayat hipertensi dan tidak ada luka mencurigakan dalam tubuh korban.
Baca Juga: Ibu Muda Asal Tasikmalaya Meninggal Usai Jatuh Saat Lomba Balap Karung, Ada Riwayat Hipertensi
Balap karung, Olahraga High-Impact
Melihat kejadian ini, mungkin menjadi pertanyaan besar mengapa balap karung yang terlihat sederhana dan menyenangkan ternyata dapat memakan korban.
Jika dilihat, ada banyak faktor tentunya yang mengakibatkan terjadinya kejadian seperti ini, maka alangkah lebih baik setiap orang menyadari kemungkinan yang terjadi untuk meminimalisir terulangnya kembali kejadian serupa.
Tidak ada yang salah dari balap karung, tetapi perlu diketahui bahwa balap karung termasuk ke dalam jenis olahraga high-impact.
Olahraga high-impact adalah jenis olahraga yang melibatkan gerakan dengan hentakan, dimana posisi tubuh membutuhkan kedua kaki tidak menginjak lantai pada saat bersamaan dan menjatuhkannya di saat bersamaan, contohnya adalah gerakan melompat.
Beberapa jenis olahraga yang menggunakan gerakan melompat ini adalah balap karung, lompat tali, jogging, skipping, jumping jack, dan gerakan aerobik yang mengharuskan kedua kaki melompat.
Dengan jenis gerakan ini, maka beban berada pada lutut, pergelangan kaki, dan pinggul yang ekstra diperhatikan.
Balap karung sebagai salah satu olahraga high-impact memiliki manfaat dimana melibatkan olahraga dengan intensitas tinggi sehingga kemungkinan membakar kalori lebih besar.
Akan tetapi, kemungkinan untuk cedera pun lebih besar dibandingkan kegiatan olahraga jenis lainnya.
Untuk itu, orang dengan masalah bagian kaki, obesitas, dan penyakit lainnya disarankan untuk memperhatikan betul saat akan melakukan olahraga high-impact ini, termasuk kegiatan lomba balap karung.
Olahraga High-Impact dan Hipertensi
Baca Juga: Inilah yang Terjadi Saat Hormon Kortisol dalam Tubuh Meningkat
Sedangkan, di sisi lain, balap karung yang memakan korban seorang ibu rumah tangga, setelah ditelusuri juga memiliki riwayat hipertensi, umumnya sebagai seorang penderita hipertensi, sudah mulai memperhatikan jenis olahraga yang akan dilakukan.
Memperhatikan olahraga dan kegiatan fisik yang akan dilakukan oleh penderita hipertensi akan membantu mengurangi kemungkinan fatal yang terjadi.
Hipertensi adalah kondisi dimana seseorang memiliki tekanan darah yang tinggi, maka harus dikontrol jumlahnya agar tidak menimbulkan komplikasi, sehingga penderita hipertensi biasanya dituntut untuk mulai menjalani gaya hidup sehat untuk menjaga kondisi darahnya stabil.
Olahraga memang menjadi salah satu cara untuk hidup sehat, namun bagi penderita hipertensi harus memilah jenis olahraga yang tidak membuat jantung bekerja lebih keras.
Jika jantung bekerja lebih keras, detak jantung akan kencang dan akibatnya berpengaruh pada tekanan darah yang juga ikut naik.
Saat tekanan darah naik terlalu tinggi, seperti saat berolahraga yang bisa mencapai 260 mmHg, akan timbul risiko pecah pembuluh darah.
Pembuluh darah pecah berisiko fatal bagi penderita hipertensi, karena dapat mengalami kematian mendadak.
Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa olahraga high-impact seperti balap karung harus menjadi perhatian lebih saat memainkannya untuk penderita hipertensi.
Hal ini dikaranekan olahraga high-impact memiliki intensitas gerakan yang lebih besar, sehingga dapat memacu kerja jantung berlebih, seperti yang dikhawatirkan, dapat menimbulkan risiko kematian mendadak, seperti ibu rumah tangga di Tasikmalaya.
Oleh karena itu, penderita hipertensi pada umumnya disarankan untuk olahraga dengan porsi yang terkontrol dan sesuai sehingga juga bisa berhasil menurunkan tekanan darah dengan olahraga.
Olahraga high-impact tetap bisa dilakukan oleh penderita hipertensi jika sudah melakukannya secara bertahap dan teratur secara rutin, dimulai dari olahraga low-impact, lalu medium-impact, barulah berlanjut pada high-impact, dengan membiasakan seperti ini maka tubuh pun menjadi tidak kaget tiba-tiba bekerja terlalu keras.
Baca Juga: Badan Sakit Setelah Lomba Agustusan, Coba Redakan Dengan Cara Sederhana Ini