Ia menambahkan, “Artinya pasien-pasien yang berkontak erat dan juga tenaga kesehatan dan populasi yang berisiko tinggi mendapatkan kasus-kasus ini, tentunya itu menjadi prioritas.”
Di Indonesia, terdapat 15 laboratorium yang menjadi tempat identifikasi cacar monyet. Tenaga kesehatan yang berada di seluruh laboratorium itulah, yang akan mendapatkan vaksin cacar monyet.
Sasaran utama vaksin cacar monyet selanjutnya adalah kelompok kontak tracing, yang terdiri dari anggota keluarga maupun orang yang sempat melakukan kontak erat dengan pasien cacar monyet.
“Yang ketiga adalah orang-orang yang melakukan kontak seksual, berganti-ganti pasangan, dan juga kelompok biseksual maupun gay,” jelas dokter Hanny.
Baca Juga: Tecovirimat Obat Cacar Monyet yang Dipesan Indonesia, Bagaiman Cara Kerjanya?
Kapan vaksin cacar monyet diberikan?
Dalam kesempatan itu, dokter Hanny juga menjelaskan tentang waktu pemberian vaksin cacar monyet kepada kelompok prioritas.
Vaksin cacar monyet disebut efektif apabila dilakukan 4 hingga 10 hari setelah terkonfirmasi atau melakukan kontak erat dengan pasien.
“Pemberian vaksin diidindikasikan untuk periode tertentu, dalam waktu 4-10 hari setelah pasien ini kontak dengan kasus konfirmasi tersebut, dia masih punya efektivitas yang bagus apabila mendapatkan vaksinasi,” jelasnya.
Perlu diingat, vaksin cacar monyet tidak bisa mencegah terjadinya infeksi secara menyeluruh atau membuat virus monkeypox mati.
Akan tetapi dengan divaksinasi, maka kondisi yang dialami akan lebih ringan dan tidak terjadi komplikasi serius. (*)
Baca Juga: Infeksi Cacar Monyet Berbeda dengan Infeksi Kulit Biasa, Begini Gejala Awal Khasnya