GridHEALTH.id - Kepergian Ashraf Sinclair secara mendadak menjadi pelajaran.
Pada Februari 2020 silam, masyarakat dikejutkan dengan kepergian aktor muda.
Suami Bunga Citra Lestari (BCL), Ashraf Sinclair meninggal dunia pada 18 Februari 2020.
Kabar ini menjadi berita yang mengejutkan bagi masyarakat Indonesia.
Seperti diketahui, Ashraf Sinclair tak pernah menunjukkan tanda-tanda memiliki sakit selama ini.
Kabarnya, suami BCL ini meninggal dunia karena serangan jantung.
Bukan kali ini saja, kasus pesohor Tanah Air meninggal dunia secara mendadak sudah sering terjadi.
Banyak yang berspekulasi jika serangan jantung menjadi salah satu penyebabnya.
Melansir dari laman kemkes.go.id, dokter memberikan penjelasan kemungkinan seseorang dapat meninggal mendadak akibat gangguan pada jantung.
Ternyata ada dua penyebab dari seseorang meninggal secara mendadak karena jantung.
Dapat disebabkan penyakit jantung koroner atau Sindrom Brugada (gangguan irama jantung akibat kelainan genetik).
Serangan jantung karena penyakit jantung koroner
Dokter Spesialis Jantung Pembuluh Darah dari Rumah Sakit Budhi Asih Jakarta Timur, dr. Rizky Aulia Sp.JP yang dilansir DW.com menjelaskan adanya penyebab kemungkinan gangguan jantung ini.
Serangan jantung adalah terjadinya penyumbatan di pembuluh darah koroner secara akut atau mendadak, yang biasanya diawali dengan pembentukan kerak di dalam pembuluh darah.
Inilah yang disebut sebagai coronary artery disease atau penyakit jantung koroner.
Pembentukan kerak di dalam pembuluh darah menurut Rizky biasanya dimulai sejak usia muda, yaitu di usia dua puluhan tahun atau bahkan belasan.
Ada 5 faktor risiko jantung koroner.
1. Kencing manis
2. Darah tinggi
3. Kolesterol tinggi
4. Merokok
5. Faktor keturunan.
Baca Juga: 5 Minuman Herbal Penurun Kolesterol, Aman Diminum dan Mudah Dibuat!
Serangan jantung karena Sindrom Brugada
Serangan jantung secara mendadak juga bisa terjadi karena Sindrom Brugada pada pasien yang terlihat sehat.
Sindrom Brugada adalah gangguan irama jantung akibat kelainan genetik.
Ibarat mesin yang memiliki sistem listrik di dalamnya, pasien yang mengidap sindrom brugada juga mengalami gangguan aliran listrik pada jantungnya.
Seperti dilansir dari laman mayoclinic.org, orang dengan Sindrom Brugada biasanya tidak memiliki gejala sehingga mereka tidak mengetahui kondisinya.
Sindrom ini lebih sering dijumpai pada pria daripada wanita.(*)