Kini tak hanya mengalami gangguan mental, mata hingga tangan kanan Cahayu belum bisa pulih seperti semula."Koma tiga hari, sekarang sudah agak mendingan, tapi belum ingat semua," beber Nurul.
"Tangannya masih susah digerakkan sama ingatannya masih terbatas dan buat melihat masih agak buram."
Prihal pendarahan otak, dikutip dari clevelandclinic.org (4/5/2020), pendarahan otak menyebabkan kerusakan otak dan tentunya bisa mengancam jiwa.Keseriusan dan hasil dari pendarahan otak tergantung pada penyebabnya, lokasi di dalam tengkorak, ukuran pendarahan, jumlah waktu yang lewat antara pendarahan dan pengobatan, usia serta kesehatan pasien secara keseluruhan.
Baca Juga: 7 Pilihan Makanan Penurun Kolesterol Tinggi yang Bisa Dicoba di Rumah
Ketika sel-sel otak mati karena kerusakan, mereka tidak akan beregenerasi.Kerusakan sel otak yang parah dapat mengakibatkan cacat fisik, mental, dan berbasis tugas.Pengobatan dan perawatan dokter diperlukan untuk mencegah kerusakan pendarahan otak semakin parah.Perawatan untuk pendarahan di otak tergantung pada lokasi, penyebab, dan luasnya pendarahan.Pembedahan mungkin diperlukan untuk mengurangi pembengkakan dan mencegah pendarahan semakin luas.Obat-obatan tertentu juga dapat diresepkan.Ini termasuk obat penghilang rasa sakit, kortikosteroid, atau osmotik untuk mengurangi pembengkakan, dan antikonvulsan untuk mengendalikan kejang.Melansir laman WebMD (14/9/2020), seberapa baik pasien merespon perdarahan otak tergantung pada ukuran perdarahan dan jumlah pembengkakan.Dengan perawatan yang tepat dan segera, berapa pasien dapat sembuh total.Namun, ada juga yang mengalami komplikasi seperti stroke, kehilangan fungsi otak, sampai kejang.Orang yang mengalami pendarahan otak yang tidak mendapatkan pertolongan medis cepat dan tepat dapat meninggal dunia.(*)