Find Us On Social Media :

Perbedaan Asuransi Kesehatan dan Asuransi Jiwa, Mana yang Lebih Penting?

Menentukan asuransi kesehatan atau jiwa yang didahulukan, tergantung pada kondisi finansial.

GridHEALTH.id - Jenis produk asuransi sangat beragam dan terkadang bisa bikin bingung.

Misalnya saja ada asuransi kesehatan dan asuransi jiwa, yang sering dianggap sama padahal berbeda.

Keduanya disebut sama-sama penting untuk dimiliki. Tapi, mana sebenarnya yang perlu didahulukan?

Asuransi Kesehatan vs Asuransi Jiwa

Agar tidak lagi merasa bingung menentukan ingin mendahulukan produk asuransi apa, cobalah simak ulasan berikut ini.

Dilansir dari laman Generali.com, asuransi kesehatan berkaitan dengan kondisi kesehatan peserta asuransi.

Apabila jatuh sakit, maka biaya pengobatan dan perawatan akan ditanggung sesuai dengan ketentuan polis.

Biaya perawatan dan pengobatan yang ditanggung meliputi:

• Tindakan operasi

• Pemeriksaan laboratorium

• Persalinan

• Rawat jalan.

Baca Juga: Inilah Penjelasan Istilah, Jenis Polis, dan Manfaat Asuransi Kesehatan

Sedangkan asuransi jiwa menurut Manulife, adalah produk asuransi yang akan menanggung kerugian finansial apabila peserta asuransi meninggal dunia.

Ini artinya, saat peserta asuransi meninggal maka ahli waris akan menerima sejumlah dana yang disebut uang pertanggungan.

Jumlah uang yang diberikan bisa mencapai 100-200 persen dari premi yang selama ini dibayar.

Selain saat meninggal dunia, uang pertanggungan ini dapat diberikan ketika mengalami kecelakaan yang menyebabkan kecatatan tetap.

Lebih Penting Asuransi Kesehatan atau Asuransi Jiwa?

Dilihat dari pengertian dan cakupan manfaat yang akan didapatkan, jelas keduanya sama-sama penting.

Namun, untuk menentukan mana yang harus didahulukan, perlu disesuaikan dengan kondisi finansial masing-masing.

Mengutip Kompas.com (26/7/2022), Certified Financial Planner Dion Rafael mengatakan, asuransi kesehatan bisa didahulukan jika memang keuangan terbatas.

Pasalnya, biaya yang harus dikeluarkan saat sakit dapat mengancam kestabilan finansial.

"Jiwa nanti saja kalau sudah punya tanggungan seperti istri atau anak," ujarnya.

Ia melanjutkan, "Tapi saya paham setiap kondisi orang berbeda-beda, makanya diperlukan konsultasi yang mendalam sebelum memutuskan membeli produk asuransi."

Tidak ada istilah waktu yang tepat untuk mengikuti kedua jaminan tersebut, mengingat sakit atau meninggal tidak bisa diprediksi.

Jika bergabung asurnasi sejak usia muda, maka beban premi yang harus dibayarkan lebih ringan. (*)

 Baca Juga: Cara Klaim Asuransi Kesehatan Supaya Mudah Cair, Bagaimana dengan BPJS Untuk Kasus Darurat?