GridHEALTH.id - Kabar Charles III akhirnya resmi dinobatkan sebagai Raja Inggris.
Upacara penobatan tersebut digelar di Gereja Westminster Abbey, Sabtu (6/5/2023).
Bukan hanya warga Inggris saja yang menyaksikan, jutaan mata warga dunia pun ikut melakukan prosesi penobatan tersebut.
Kendati demikian, ternyata kesehatan Pangeran Charles ini kembali tersorot.
Pasalnya, jari-jari tangan Pangeran Charles tersebut menjadi pusat perhatian masyarakat.
Jari sang pangeran dianggap seperti jari sosis, karena bengkak.
Perihal jari yang bengkak tersebut, ternyata sudah menjadi pusat perhatian beberapa tahun silam.
Kejadian tersebut terungkap saat usai melakukan perjalanan panjang dari Australia.
Namun, kejadian tersebut ia tak pernah ungkap lebih jauh penyebabnya tersebut.
Penjelasan Medis Jari Bengkak Raja Charles
Dikutip dari Mirror UK, GP Chun Tang, Direktur Medis Pall Mall Medical di Manchester, berpendapat ada banyak hal yang bisa menjadi pemicu jari 'sosis' seperti bangsawan 74 tahun itu.
"Sering kali jari bengkak merupakan gejala retensi air yang dapat disebabkan oleh berbagai kondisi kesehatan," katanya, dikutip dari Kompas, Rabu (10/5/2023).
Baca Juga: Inilah Penyebab Utama Pembengkakan Jantung dan Penanganannya
“Kondisi ini muncul akibat peradangan dan bisa akibat radang sendi, infeksi bakteri ganda atau bahkan TBC," urainya.
Meski demikian, ada beberapa faktor lain yang bisa menjadi kemungkinan alasannya seperti kadar garam berlebihan di tubuh atau efek samping obat.
"Kemungkinan lain termasuk kadar garam yang tinggi, reaksi alergi, efek samping obat, cedera dan penyakit autoimun," terang Tang.
Bahkan, ada istilah teknis untuk jari 'sosis' ini yaitu daktilitis, yang merupakan istilah medis untuk pembengkakan parah yang memengaruhi jari tangan dan kaki seseorang.
Mengenal Retensi Air
Melasnsir dari mayoclinic.org, retensi air atau edema adalah pembengkakan yang disebabkan oleh terlalu banyak cairan yang terperangkap dalam jaringan tubuh.
Edema dapat memengaruhi bagian tubuh mana pun.
Namun, penyakit tersebut lebih cenderung muncul di tungkai dan kaki.
Obat-obatan dan kehamilan dapat menyebabkan edema.
Ini juga bisa disebabkan oleh penyakit, seperti gagal jantung kongestif, penyakit ginjal, insufisiensi vena atau sirosis hati.
Mengenakan pakaian kompresi dan mengurangi garam dalam diet sering mengurangi edema.
Ketika suatu penyakit menyebabkan edema, penyakit tersebut juga membutuhkan pengobatan.
Baca Juga: Penyebab Kaki Bengkak Akibat Asam Urat dan Cara Mengatasinya
Perubahan gaya hidup sederhana seperti, mengangkat bagian tubuh yang bengkak atau bergerak jika duduk atau berdiri dalam waktu lama dapat mengurangi pembengkakan dan membantu merasa lebih baik.
Terkadang, retensi air merupakan gejala dari kondisi kesehatan yang mendasarinya.
Jika tidak diobati, retensi air dapat menyebabkan:
1. Bengkak yang semakin lama semakin menyakitkan
2. Masalah berjalan
3. Kekakuan
4. Kulit meregang, yang bisa gatal
5. Peningkatan risiko infeksi di area yang bengkak
6. Jaringan parut di antara lapisan jaringan
7. Aliran darah lebih sedikit
8. Kurangnya kemampuan arteri, vena, sendi dan otot untuk meregang
Baca Juga: Nyeri Saat Buang Air Kecil, Hati-hati Tanda Ginjal Bengkak! Ini Cara Pengobatannya
9. Peningkatan risiko ulkus kulit.
Kapan Harus ke Dokter?
Segera lakukan tindakan lebih lanjut ketika muncul gejala seperti; bengkak, meregang atau mengkilap, atau kulit yang memiliki lesung pipit setelah ditekan.
Selain itu terjadi sesak napas, detak jantung tidak teratur, dan nyeri dada.
Ini bisa menjadi tanda penumpukan cairan di paru-paru, juga dikenal sebagai edema paru.
Ini bisa mengancam jiwa dan membutuhkan perawatan cepat.
Setelah duduk dalam waktu lama, seperti dalam penerbangan panjang, hubungi penyedia layanan kesehatan jika mengalami nyeri kaki dan bengkak yang tidak kunjung hilang.
Terutama, jika rasa sakit dan bengkak di satu sisi, ini bisa menjadi gejala pembekuan darah jauh di dalam vena, juga dikenal sebagai trombosis vena dalam, atau DVT.
Baca Juga: Pilihan Antibiotik untuk Atasi Ambeien Bengkak, Harus Cepat Diobati!