Find Us On Social Media :

Anak Bertubuh Kurus Tapi Sehat, Apakah Bisa Disebut Stunting?

Tubuh kurus seorang anak tidak melulu karena kurang gizi.

GridHEALTH.id - Anak yang memiliki tipe tubuh kurus seringkali disebut mengalami kekurangan gizi.

Kondisi ini kemudian dihubungkan dengan stunting, yang menyebabkan anak pertumbuhan dan perkembangan anak terganggu.

Stunting memang disebabkan oleh kurang gizi kronis atau berlangsung dalam jangka waktu lama.

Namun, apakah ini dapat membenarkan bahwa anak yang bertubuh kurus artinya mengalami stunting?

Tubuh Kurus dan Stunting

Anak yang memiliki tubuh kurus apalagi kondisinya sehat, tidak bisa dikategorikan mengalami stunting.

Berat badan rendah atau underweight, menurut Health Direct, terjadi karena beberapa alasan.

Beberapa anak secara alami memiliki tubuh yang kecil dan indeks massa tubuhnya rendah karena pengaruh dari genetiknya.

Metabolisme yang sangat tinggi pun juga berpengaruh, mengakibatkan sulit menambah berat badan meski sudah diberikan makanan berkalori tinggi.

Anak yang sehat meskipun bertubuh kurus, biasanya juga memiliki kepribadian yang aktif, ceria, dan tidak mudah merasa lelah.

Sementara itu, anak yang tubuhnya kurus akibat kekurangan gizi, memiliki ciri-ciri berikut, dilansir dari Feeding Matters.

1. Berat badannya rendah dan sulit bertambah

Baca Juga: Perlu Diwaspadai! Kenali Penyebab dan Faktor Risiko Stunting pada Anak

2. Tinggi badannya tidak bertambah

3. Makan lebih sedikit daripada biasanya

4. Kurang aktif ataupun ceria

Mengutip laman Yankes Kemkes, kurang gizi yang dialami oleh anak tidak boleh dianggap sepele.

Kekurangan gizi dapat membuat anak-anak menjadi lebih rentan terhadap penyakit, khususnya yang disebabkan oleh bakteri atau virus.

Mengalami infeksi yang berulang dan kekurangan gizi kronis, dapat mengarah pada stunting yang mengakibatkan pertumbuhan anak terhenti.

Memperbaiki Gizi Anak

Anak yang terindikasi stunting, tinggi badannya minus 2 dari standar pertumbuhan anak yang ditetapkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Selain itu, IQ anak juga cenderung rendah dibandingkan teman seusianya dan kematian pada anak lebih tinggi.

Agar tubuh anak lebih berisi dan asupan gizinya terpenuhi dengan baik, orangtua dapat memberikan makanan bergizi seimbang yang sesuai dengan 'Isi Piringku'.

Di mana dalam satu piring sekali makan, terdiri dari setengah piring sayur dan buah, kemudian setengah lainnya makanan pokok serta lauk pauk.

Sementara makanan yang kurang sehat seperti junk food, sebaiknya dihindari. (*)

Baca Juga: Cegah Sebelum Terlambat, Ini 5 Hal untuk Menekan Risiko Stunting