3. Berketombe
Bukannya membebaskan dari masalah kulit kepala, keramas setiap hari juga berisiko menyebabkan ketombe.
Intensitas keramas yang berlebihan membuat kulit kepala lecet, sehingga menghasilkan serpihan ketombe.
Masalah ketombe juga bisa semakin parah, jika tidak membilas kulit kepala dan rambut sampai tuntas ketika keramas.
Sisa-sisa sampo yang tertinggal di kulit kepala akan menyebabkan gatal dan menimbulkan banyak ketombe.
Jadi, intensitas keramas seperti apa yang baik untuk kesehatan kulit kepala dan juga rambut?
Untuk menjawab itu, perlu disesuaikan dengan faktor-faktor lain seperti produksi minyak, tipe rambut, hingga aktivitas yang dijalani.
Anak-anak dan orang lanjut usia tidak memproduksi sebum sebanyak usia remaja dan juga dewasa yang berumur 20-30 tahun.
Kemudian dilihat dari tipe rambut, orang dengan rambut lurus dan tipis perlu keramas lebih sering dibandingkan yang keriting atau bergelombang.
Rambut lurus lebih mudah terlapisi oleh minyak, yang akan membuatnya terlihat lepek. Sedangkan rambut keriting atau bergelombang cenderung kering, karena minyak tidak mudah melapisi helai rambut.
Orang yang aktif secara fisik atau berolahraga mungkin perlu keramas lebih sering untuk membersihkan keringat dan minyak yang terakumulasi.
Sering keramas belum tentu baik untuk kesehatan rambut, perlu diperhatikan faktor-faktor lainnya untuk menentukan frekuensi mencuci rambut agar tetap sehat. (*)
Baca Juga: Rambut Rontok Hingga Sebabkan Kebotakan, Bisakah Tumbuh Kembali?