Tanda sistem saraf terdampak gula darah tinggi juga saat terjadi infeksi kandung kemih, gangguan seksual pada pria, dan pusing.
Ada beberapa jenis kerusakan saraf yang disebabkan oleh diabetes tidak terkontrol antara lain neuropati diabetes perifer, neuropati otonom, dan amiotrofi diabetes.
5. Penyakit gigi dan mulut
Mengidap diabetes menyebabkan seseorang berisiko tinggi mengalami gangguan pada kesehatan gigi dan mulut.
6. Gangguan kognitif
Jika dibandingkan antara penyandang diabetes dan yang tidak mengidapnya, risiko terkena demensia, Alzheimer, dan demensia lebih besar pada penyandang penyakit ini.
Tanda-tanda yang terjadi di antaranya gangguan kognitif ringan, seperti pelupa, kehilangan arah berpikir, atau kesulitan mengikuti percakapan.
Sementara itu, gejala demensia atau penyakit Alzheimer yang lebih parah.
Gangguan pada kognitif tidak dapat dikembalikan dan saat ini, tidak ada pengobatan jangka panjang yang efektif.
Riset menunjukkan gaya hidup sehat dapat membantu mengontrol diabetes dan mencegah komplikasi.
Ini meliputi pola makan sehat, rutin aktivitas fisik, menjaga berat badan ideal, dan menurunkan berat badan jika diperlukan.
Jika tidak yakin terhadap gaya hidup seperti apa yang harus dilakukan, jangan ragu berkonsultasi dengan tenaga kesehatan.
Itulah beberapa risiko diabetes dibiarkan begitu saja dan upaya yang bisa dilakukan untuk mencegahnya. (*)
Baca Juga: 5 Penyebab Tak Terduga Penyakit Diabetes, Ternyata Bukan Hanya Gara-gara Makanan Manis