Find Us On Social Media :

Dampak Perubahan Cuaca pada Kesehatan Tubuh, Ternyata Bisa Picu Infeksi Saluran Pernapasan

Dampak perubahan cuaca pada kesehatan tubuh.

GridHEALTH.id - Perubahan cuaca adalah fenomena alami yang terjadi sepanjang tahun dan dapat mempengaruhi kesehatan tubuh manusia.

Pergantian musim dan perubahan iklim ekstrem dapat menimbulkan berbagai masalah kesehatan, baik fisik maupun mental.

Ketahui secara mendalam dampak perubahan cuaca terhadap kesehatan tubuh, serta memberikan tips untuk mengatasinya.

Pengaruh Perubahan Cuaca pada Kesehatan Fisik

1. Infeksi Saluran Pernapasan

Cuaca dingin sering kali dihubungkan dengan peningkatan kasus infeksi saluran pernapasan, seperti flu dan pilek. Suhu rendah dan kelembapan yang tinggi dapat membuat virus lebih mudah menyebar.

Selain itu, sistem kekebalan tubuh cenderung melemah di cuaca dingin, sehingga tubuh lebih rentan terhadap infeksi.

2. Asma dan Alergi

Perubahan cuaca yang tiba-tiba dapat memicu serangan asma dan memperburuk gejala alergi. Kenaikan suhu dan polusi udara yang meningkat dapat menyebabkan iritasi saluran pernapasan. Penderita asma harus lebih berhati-hati saat kualitas udara buruk dan polutan meningkat.

3. Penyakit Kulit

Perubahan cuaca ekstrem, baik panas maupun dingin, dapat mempengaruhi kesehatan kulit. Cuaca panas yang lembap dapat menyebabkan biang keringat dan infeksi jamur, sedangkan cuaca dingin dapat menyebabkan kulit kering dan pecah-pecah.

Penting untuk menjaga kelembapan kulit dan menggunakan produk perawatan yang sesuai dengan kondisi cuaca.

4. Dehidrasi

Saat cuaca panas, tubuh kehilangan cairan lebih cepat melalui keringat, sehingga risiko dehidrasi meningkat. Dehidrasi dapat menyebabkan kelelahan, pusing, dan dalam kasus yang parah, dapat mempengaruhi fungsi organ vital. Minum air yang cukup sangat penting untuk menjaga keseimbangan cairan tubuh.

Pengaruh Perubahan Cuaca pada Kesehatan Mental

1. Seasonal Affective Disorder (SAD)

Seasonal Affective Disorder (SAD) adalah gangguan mood yang terjadi pada waktu tertentu dalam setahun, biasanya selama musim dingin.

Kurangnya sinar matahari dapat mengganggu ritme sirkadian tubuh dan menyebabkan depresi musiman. Gejala SAD meliputi kelelahan, kehilangan minat, dan perubahan pola tidur serta makan.

Baca Juga: Kenapa Tubuh Lebih Mudah Sakit Saat Musim Hujan? Ini Penyebab dan Cara Mencegahnya