CRT merupakan alat yang direkomendasikan pada gagal jantung lanjut (advanced heart failure) simtomatik, yang sudah mendapatkan terapi farmakologis gagal jantung secara optimal.
CRT dapat membantu sinkronisasi kontraksi otot jantung pada beberapa kasus gagal jantung dengan blok sistem konduksi yang masih menunjukkan gejala setelah terapi obat-obatan optimal.
Baca Juga : Dulunya Sering Diejek 'Monster', 24 Tahun Kemudian Gadis India Ini Banyak Dikagumi Karena Penampilannya!
“Pada prinsipnya, tatalasana gagal jantung dilakukan untuk memperbaiki kualitas hidup (improve Quality of life) dan perpanjangan usia hidup (improve survival). Tatalaksana gagal jantung dilakukan dengan pengobatan, namun pada kasus-kasus tertentu hanya dengan pengobatan saja tidak dapat memberikan perbaikan harapan hidup pasien. Ketika obat tidak dapat memberikan prinsip tersebut maka dilakukan tatalaksana lain yaitu CRT, " ujar dr. Sunu Budhi Raharjo, PhD, SpJP(K) saat ditemui di RS Colombia Asia Pulomas dalam acara press conferene: Inovasi Alat Pacu Jantung Tingkatkan Kualitas Hidup Pasien Gagal Jantung pada Selasa (2/4/2019).
Baca Juga : Mick Jagger Sakit Jantung, Vokalis Rolling Stones Ini Akan Menjalani Operasi Katup Jantung
“Cardiac Resynchronization Therapy (CRT), yaitu alat berukuran kecil yang dipasang untuk mengembalikan gerak dinding-dinding jantung agar lebih sinkron. CRT merupakan alat yang direkomendasikan pada gagal jantung lanjut (advanced heart failure) simtomatik, yang sudah mendapatkan terapi farmakologis gagal jantung secara optimal,” Papar dr. Sunu.
Munculnya CRT Pacemaker ini diharapkan menjadi inovasi teknologi terbaru untuk mengurangi angka gagal jantung di Indonesia.(*)
Penulis | : | Cecilia Ardisty |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar