GridHEALTH.id - Masih banyak di antara kita yang menginginkan berat badan ideal namun tidak dapat mengendalikan nafsu makan.
Bahkan ada juga yang berusaha setengah mati menghitung semua kalori makanan agar sesuai takaran dietnya.
Baca Juga: 4 Cara Mudah Kendalikan Nafsu Makan Berlebih Agar Tak Kegemukan
Namun ternyata bukan itu cara untuk menurunkan berat badan yang benar.
Para ahli menyatakan bahwa keberhasilan diet kita juga dipengaruhi hormon dan proses metabolisme tubuh.
Untuk itu, bagi yang ingin menjalani diet, ada baiknya menerapkan tips ini untuk mendapatkan tubuh langsing walau banyak makan.
Tips dapatkan tubuh langsing tersebut yaitu dengan mengonsumsi 4 elemen makanan ini.
Baca Juga: Badannya Dijahit, Syahrini Sebut Sudah Biasa Sakit Hingga Kepala Tak Dapat Digerakkan
Kapsaisin
Kapsaisin adalah senyawa yang terkandung dalam cabai, merica, atau bumbu dapur lainnya yang memiliki cita rasa pedas.
Lalu bagaimana makanan pedas ini dapat membantu menurunkan berat badan?
Penelitian di Tasmania Univeristy, Australia menemukan laju metabolisme pada 4 dari 6 orang responden meningkat setelah menyantap makanan pedas.
Metabolisme tubuh yang lancar yang masuk ke dalam tubuh akan duolah menjadi energi.
Bahkan rasa pedas ini dapat meningkatkan laju detak jantung sehingga tubuh lebih banyak membakar kalori.
Baca Juga: Terapkan Sistem Kerja 996, Jack Ma Minta Karyawan Lakukan Hubungan Intim 6 Kali Seminggu
Asam lemak tak jenuh tunggal
Tak selamanya lemak itu buruk bagi tubuh, buktinya tubuh tetap memerlukan asam lemak tak jenuh.
Asam lemak ini disebut juga dengan MUFA (monounsaturated fats) berarti lemak yang memiliki satu ikatan rangkap.
Menurut dr. Vistor Tambunan, MS, SpGK dari Departemen Ilmu Gizi - FKUI , asam lemak dapat meningkatkan produk di hormon peptide tyrosine tyrosine (PYY).
Hormon PYY ini berfungsi membuat lambung terasa penuh lebih lama.
Artinya sesorang yang mengonsumsi makanan mengandung asam lemak tak jenuh akan merasa kenyang lebih lama.
Hal ini berarti asam lemak tak jenuh dapat membantu menurunkan berat badan, seperti hasil penelitian dari Deakin University, Australia.
Semua lemak menyediakan jumlah energi yang sama sekitar 9 kalori per gram, sementara karbohidrat dan protein menyediakan 4 kalori per gram.
Diet dengan lemak tak jenuh tunggal sedang hingga tinggi juga dapat membantu menurunkan berat badan, asalkan kita makan lebih banyak kalori daripada yang kita bakar.
Baca Juga: Kiat Memasak Untuk Satu Minggu, Tetapi Tetap Sehat dan Variatif!
Asam lemak tak jenuh tunggal banyak ditemukan pada ikan laut, tempe, dan tahu.
Protein
Sebuah penelitian dari University of Washington School of Medicine menyebutkan protein dapat menekan produksi hormon ghrelin yang dapat membuat makanan terlihat menarik untuk dimakan.
Hasil penelitian menemukan bahwa konsumsi karbohidrat awalnya tidak memberikan reaksi peningkatan hormon ghrelin, namun setelah itu kadar hormon penambah nafsu makan ini meningkat drastis.
Sedangkan seseorang yang diberi makanan mengandung protein, seperti daging ayam, kacang kedelai, dan telur, kadar hormon ghrelin-nya tidak meningkat.
Hal ini berarti protein cocok untuk dikonsumsi seseorang yang ingin menurunkan berat badan tetapi belum dapat mengontrol jumlah makannya.
Serat
Tentunya tubuh sangat membutuhkan serat untuk mengatur sistem pencernaan.
Serat seperti yang terkandung dalam gandum, oatmeal, dan lainnya dapat membantu menyimpan cadangan di dalam tubuh sehingga merasa kenyang lebih lama.
Margaret McNurlan, PhD, profesor bidang nyutrisi dan pengobatan di State University of New York menyatakan bahwa jika kita rutin sarapan oatmeal atau whole grain, metabolisme tubuh kita akan meningkat sebanyak 10%.
"Sementara itu, melewatkan sarapan akan memperlambat metabolisme dan memancing tubuh menyimpan lemak dala jumlah yang lebih banyak," ujarnya.
Baca Juga: Sedang Musim Jambu Biji, Diburu Karena Bikin Kulit Wajah Jadi Kencang
Jika serat dipadukan dengan karbohidrat kompleks akan menjaga kadar insulin tetap rendah sesudah makan.
Jadi jika ingin langsing namun masih ingin banyak makan, kita perlu konsumsi 4 elemen makan tersebut. (*)
Source | : | ncbi,Majalah Prevention Indonesia |
Penulis | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar