Biasanya, yang digunakan adalah senyawa dextrin. Senyawa ini jika terhirup bisa mengiritasi sistem saluran pernapasan.
Sementara pada regulator, terdapat logam berat guna mengatur kecepatan terjadinya reaksi pada kembang api. Partikel logam berat ini sangat berbahaya dan memicu kanker jika tertelan.
Oksidator diperlukan sebagai penghasil oksigen untuk memulai proses pembakaran. Bahan oksidator yang biasa dipakai adalah senyawa kimia dari golongan nitrat, klorat, ataupun perklorat.
Sisa pembakaran klorat dan perkolarat akan terbang di udara ketika kembang api meledak. Jika terhirup, perklorat akan terserap oleh kelenjar tiroid.
Zat tersebut kemudian mempengaruhi produksi hormon tiroid yang bertugas menjaga dan mengatur metabolisme tubuh.
Baca Juga: Ingin Sehat? Juru Masak Kepresidenan Ungkap Ramuan Khusus
Berbeda lagi dengan reduktor. Reduktor bereaksi dengan oksigen yang dihasilkan oleh oksidator membentuk gas yang bertemperatur tinggi sehingga pancaran kembang api terlihat lebih indah seperti gerakan cantik air mancur.
Reduktor yang dipakai pada kembang api, biasanya adalah belerang dan karbon. Sisa pembakaran belerang juga berbahaya bagi tubuh jika terhirup.
Source | : | Kompas.com,its.ac.id,doh.gov.ph,healthcare.utah.edu |
Penulis | : | Anjar Saputra |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar