Bahkan keracunan kehamilan ini dapat menjalar menjadi post partum hemorrhage (PPH) atau pendarahan hebat saat melahirkan.
Kondisi ini dapat mempengaruhi ibu hamil kehilangan jumlah darah yang mengancam jiwa saat melahirkan.
Baca Juga: Miris, Gadis Ini Alami Menopause di Usia 15 Tahun, Ternyata Ini Penyebabnya
Ada berbagai penyebab di balik preeklamsia yang melibatkan kerusakan pada pembuluh darah, aliran darah ke uterus yang tidak mencukupi, masalah sistem kekebalan tubuh, dan faktor genetik.
Untuk perawatannya, ibu hamil biasanya diresepkan obat untuk menurunkan tekanan darah, mencegah kejang, dan untuk meningkatkan fungsi trombosit dan hati.
Bagimana dokter bisa mengetahui jika ibu hamil mengalami kondisi ini? Berikut beberapa tes untuk mendiagnosis preeklampsia pada ibu hamil seperti mengutip The Health Awareness;
Baca Juga: Bolehkah Makan Pedas di Saat Sahur? Ini Penjelasan Ahli
1. Tes hipertensi
Seorang ibu hamil dengan tekanan darah di atas 140/90 mm dianggap abnormal pada kehamilan. Ini bisa menjadi salah satu tanda preeklampsia.
2. Tes deteksi proteininuria
Jika protein terdeteksi dalam urine berada dalam jumlah yang tinggi, ibu hamil tersebut mungkin menderita preeklamsia.
Source | : | The Health Awareness |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar