3. Tes darah
Ini dilakukan untuk mengetahui status ginjal dan fungsi hati apakah kadar protein tinggi atau tidak.
4. Ultrasonografi (USG) janin
Dokter akan terus memantau perkembangan bayi untuk mengetahui apakah mereka tumbuh secara normal.
Pada ibu hamil yang preeklamsia, biasanya hal tersebut akan terlihat pada kondisi bayi mereka ketika melakukan USG.
5. Tes non-stres
Ini dilakukan untuk memeriksa detak jantung bayi ketika mereka bergerak. Jika detak jantung meningkat 15 detak selama setidaknya 15 detik sebanyak dua kali di setiap 20 menit, itu berarti semuanya normal. Di luar itu, ada masalah terhadap kandungan ibu hamil tersebut.
Baca Juga: Alasan Penderita Diabetes Diminta Batasi Makan Kurma Saat Berbuka
Bila tidak segera ditangani, keracunan kehamilan ini dapat menjalar menjadi post partum hemorrhage (PPH) atau pendarahan hebat saat melahirkan.
Kondisi ini dapat memengaruhi ibu hamil kehilangan jumlah darah yang mengancam jiwa saat melahirkan.
Dilansir dari laman Mayo Clinic, kejadian ini banyak ditemui pada ibu hamil di negara-negara berkembang. (*)
Source | : | The Health Awareness |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar