Akhirnya pada 3 Juni lalu, Dewan Medis Myanmar menerbitkan surat keputusan yang mencabut izin praktik Mwe San.
Tetapi Mwe San, pada Sabtu (15/6/2019), menyatakan bakal mengajukan banding atas keputusan Dewan Medis Myanmar.
Menurutnya putusan tersebut telah mengganggu kebebasan pribadinya, dan bahwa tidak ada batasan khusus pada aturan berpakaian dalam etika medis.
"Saya juga tidak akan berpakaian seperti itu ketika saya menangani pasien," ujar Nang Mwe San.
"Keputusan ini tidak bisa diterima dan saya akan mengajukan banding terhadap dewan dalam waktu satu bulan," tambahnya.
"Saya pikir mereka (Dewan Medis) tidak bisa mengganggu kebebasan pribadi yang bukan urusan mereka," ujarnya, seraya mengatakan masih berharap bisa mendapatkan kembali izin praktiknya.
Masalah gaya berpakaian Mwe San ini bukan baru belakangan terjadi. Pada Januari lalu, dia telah mendapat peringatan yang memintanya menghapus postingan di Facebook dan telah ditandatanganinya, tetapi hingga kini peringatan itu tidak dipatuhinya.
Source | : | Kompas.com,bma.org.uk |
Penulis | : | Anjar Saputra |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar