GridHEALTH.id - Divonis kanker paru-paru stadium 4 sejak awal 2018, Kepala Humas dan Pusat Data Badan Nasional Penanggulangan Bencana ( BNPB) Sutopo Purwo Nugroho meninggal dunia di Guangzhou, China, Minggu (7/7/2019) waktu setempat.
Sutopo meninggal setelah berjuang melawan kanker paru yang diidapnya sejak akhir 2017.
Dikutip dari Instagram resmi BNPB, kanker yang diderita Sutopo sudah menyebar ke tulang dan sejumlah organ vital lain.
"Pak Sutopo meninggal dunia saat sedang menjalani pengobatan penyakit kanker yang dideritanya di St. Stamford Modern Cancer Hospital, Guangzhou, China, sejak 15 Juni 2019 yang lalu. Kanker yang dideritanya telah menyebar ke tulang dan beberapa organ vital tubuh," tulis Humas BNPB.
Diketahui sebelumnya, almarhum sempat mengalami pembengkokan tulang belakang yang menyebabkan dirinya tak dapat lagi berjalan dengan tegap akibat dari dorongan massa kanker.
Sutopo menceritakannya di laman akun pribadinya, "Tulang belakang saya makin bengkok atau istilahnya skoliosis akibat dorongan massa kanker. Jalan sudah tidak tegap lagi."
Skoliosis adalah gangguan tulang belakang yang melengkung ke samping.
Skoliosis yang terjadi pada tubuh Sutopo ini termasuk dalam kategori skoliosis nonstruktural yang disebabkan adanya perubahan fungsional, seperti penyakit kejang, peradangan, dan perubahan massa tubuh akibat pengobatan dan penyakit lain.
Untuk menanggulangi permasalahan tersebut, Sutopo menggunakan korset spinal brace untuk menyangga tulang belakangnya yang semakin membengkok.
"Untuk menahannya saya setiap hari harus pakai korset. Ini bukan rompi antipeluru atau pelangsing perut," tulis Sutopo.
Spinal brace adalah perangkat medis yang dirancang untuk mendukung atau mengobati orang yang memiliki masalah dengan otot, tulang, atau persendiannya, biasanya digunakan untuk menahan tulang belakang agar mengurangi risiko tulang belakang semakin membengkok.
Baca Juga: Jenny Artis K-POP Terpaksa Hengkang dari Grup DIA Saat Promosi NEWTRO, Tulangnya Melunak!
Melansir lungcancer.org, kanker paru-paru adalah pertumbuhan sel abnormal yang tidak terkendali di satu atau kedua paru-paru.
Sel-sel abnormal ini tidak menjalankan fungsi sel paru-paru normal dan tidak berkembang menjadi jaringan paru-paru yang sehat.
Ketika mereka tumbuh, sel-sel abnormal dapat membentuk tumor dan mengganggu fungsi paru-paru yang menyediakan oksigen ke tubuh melalui darah.
Kanker ini juga dapat menyebar ke organ vital lainnya, seperti tulang yang dapat menyebabkan rasa nyeri dipunggung atau pinggul.
Menyebar ke otak atau sumsum tulang belakang yang merubah sistem saraf, gejala yang ditimbulkan adalah seperti sakit kepala, kelemahan atau mati rasa lengan atau kaki, pusing, masalah keseimbangan, atau kejang.
Baca Juga: Memori Indah Ternyata Dapat Membuat Anak Lebih Sehat dan Bahagia Saat Dewasa
Kulit atau ke kelenjar getah bening, menyebabkan timbulnya benjolan di dekat permukaan tubuh seperti yang ada di leher atau di atas tulang selangka.(*)
#gridnetworkjuara #gridhealthid #inspiringbetterhealth
Source | : | Kompas.com,lungcancer.org |
Penulis | : | Anjar Saputra |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar