GridHEALTH.id - Setelah berita tentang tersebarnya video asusila 'Vina Garut' yang tersebar di Kabupaten Garut, Jawa Barat menjadi viral, kini kelanjutan kasus tersebut masih terus dibahas.
Video tak senonoh yang memperlihatkan dua pria (dimana salah satunya merupakan seorang suami dari tersangka wanita) dengan seorang wanita yang ditengarai bernama Vina itu pun sempat tersebar di media sosial.
Kabarnya, video panas itu pun dibanderol harga Rp 50 ribu atau bisa dibayar dengan bentuk pulsa.
Kasus ini pun akhirnya diusut oleh Kepolisisan Resort Garut hingga akhirnya 2 dari empat pelaku yang meresahkan warga Garut itu terciduk.
Baca Juga: Anak Pertama Yuni Shara Tiak Bisa Berjalan, Tulang Pahanya Remuk, Pemulihan Bisa Hingga 6 Bulan
Namun yang tak kalah mengejutkan, pihak kepolisisan yang mengurus kasus ini mendapati bahwa pemeran pria dalam video tersebut mengidap penyakit mematikan.
Melansir Tribun Timur, polisi memastikan tersangka AK alias Rayya dalam kasus video 'Vina Garut' positif mengidap penyakit HIV (Human Immunodeficiency Virus).
Pemeriksaan tersebut dilakukan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Garut, Jawa Barat.
Kasatreskim Polres Garut, AKP Maradona Armin Mappaseng mengatakan ada tersangka kasis video panas tersebut telah dinyatakan positif HIV.
HIV terjadi akibat adanya virus dalam tubuh yang menyebabkan penurunan sistem kekebalan tubuh.
Terinfeksi HIV bisa membuat seseorang mengalami AIDS (Acquired Immuno Deficiency Syndrome).
Tidak seperti beberapa virus lain, tubuh manusia tidak dapat sepenuhnya menghilangkan HIV, bahkan dengan perawatan.
Bahkan hingga sampai saat ini belum ada obat yang ditemukan untuk mengobati penularan penyakit ini.
Baca Juga: Cara Mudah Mengetahui Masa Subur Wanita, Peluang Hamil Tinggi!
Jadi, begitu terinfeksi HIV, pemiliknya akan mengidap seumur hidup.
Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC) penyebaran sendiri biasanya melalui darah, air mani, cairan pra-seminal, cairan rektal (feses), cairan organ kewanitaan, bahkan ASI.
Namun yang sering kali terjadi, penyebaran virus ini terjadi saat seseorang yang sering berganti pasangan melakukan hubungan intim tanpa menggunakan alat kontrasepsi (seperti kondom), air liur saat berciuman, juga menggunakan jarum suntik secara bebarengan.
Perlu diketahui, virus HIV dapat bertahan hidup dalam sebuah jarum suntik dalan waktu 42 hari, tergantung pada suhu dan faktor lainnya.
Tanda dan gejala pada penderita HIV memiliki ciri tersendiri tergantung dengan tahapannya.
Melansir laman HIV.gov, adapun tahapan penyakit mematikan ini yaitu:
Tahap 1: Infeksi HIV Akut
Dalam waktu 2-4 minggu setelah terinfeksi HIV, sekitar dua pertiga orang akan menderita penyakit seperti flu yang merupakan respons alami tubuh terhadap infeksi HIV.
Gejala mirip flu ini dapat meliputi demam, panas dingin, ruam, berkeringat di malam hari, nyeri otot, sakit tenggorokan, kelelahan, pembengkakan kelenjar getah bening, bisul mulut.
Gejala-gejala ini dapat berlangsung dari beberapa hari hingga beberapa minggu.
Tetapi pada beberapa orang tidak memiliki gejala sama sekali selama tahap awal HIV ini.
Baca Juga: Jam Main Kita dan Anak Bukan di Gawai Tapi Di Luar, Sehat Didapat Anak Jadi Cerdas
Tahap 2: Latensi Klinis
Pada tahap ini, virus masih berlipat ganda, tetapi pada tingkat yang sangat rendah.
Orang-orang pada tahap ini mungkin tidak merasa sakit atau memiliki gejala apa pun.
Baca Juga: Terlalu Semangat saat Karaoke, Pria Ini Alami Sakit Dada hingga Paru-Paru Jebol
Namun perlu diketahui, dalam tahapan ini virus tengah berada dalam status dormansi (virus masih menetap di dalam tubuh namun bisa aktif secara mendadak), tahap ini pun disebut infeksi HIV kronis.
Tanpa pengobatan HIV, orang dapat bertahan dalam tahap ini selama 10 atau 15 tahun, tetapi beberapa orang melalui tahap ini lebih cepat.
Penting untuk menemui penyedia layanan kesehatan secara teratur untuk memeriksakan level kesehatan.
Baca Juga: Usai Orangtua Meninggal, Berat Badan Wanita Ini Tak Terkendali hingga Tersangkut di Pintu Pesawat
Tahap 3: AIDS
Jika seseorang memiliki risiko HIV dan tidak melakukan pengobatan HIV, pada akhirnya virus akan melemahkan sistem kekebalan tubuh dan akan berkembang menjadi AIDS (acquired immunodeficiency syndrome).
Ini adalah tahap akhir dari infeksi HIV.
Gejala-gejala AIDS hampir sama dengan HIV, namun dalam tahap lebih parah, yaitu:
Baca Juga: Berniat Banggakan Orangtua, Calon Tentara Muda Ini Pulang Tanpa Otak dan Jantung
- Penurunan berat badan yang cepat
- Demam berulang atau banyak keringat malam
- Kelelahan yang ekstrem dan tidak dapat dijelaskan
- Pembengkakan kelenjar getah bening yang berkepanjangan di ketiak, selangkangan, atau leher
- Diare yang berlangsung lebih dari seminggu
- Luka pada mulut, anus, atau alat kelamin
- Pneumonia (penyakit pau-paru)
- Bercak merah, coklat, merah muda, atau keunguan pada atau di bawah kulit atau di dalam mulut, hidung, atau kelopak mata
- Kehilangan memori, depresi, dan gangguan neurologis lainnya.
Masing-masing gejala ini juga dapat dikaitkan dengan penyakit lain.
Satu-satunya cara untuk mengetahui dengan pasti apakah memiliki risiko HIV atau tidak dengan menjalani tes.
Baca Juga: Punya Masalah dengan Jerawat? Obati Saja dengan Madu, Bisa Hilang Seketika
Selain HIV, tersangka AK itu pun juga diketahui terkena penyakit stroke.
Menurut sebuah penelitian yang dipublikasikan dalam The Lancet menyebutkan infeksi HIV berpotensi memengaruhi risiko dan penyebab stroke, dan pengobatan HIV dapat mengakibatkan kerusakan pembuluh darah, mungkin memberi risiko tambahan.
Antara 1-5% pasien dengan HIV mengalami stroke dalam seri klinis, meskipun proporsi yang lebih tinggi (4-34%) memiliki lesi iskemik serebral pada otopsi.
Akibat hal ini, tersangka AK masih menjalani terapi sehingga belum ditahan.
Namun polisi terus memantau perkembangan kesehatan tersangka AK.
Tak hanya itu, polisi terus melakukan pengejaran terhadalp 2 pria lainnya yang juga terlibat dalam pembuatan video panas 'Vina Garut' itu. (*)
Source | : | CDC,Tribun Timur,The Lancet,hiv.gov |
Penulis | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Editor | : | GridHEALTH |
Komentar