GridHEALTH.id - Setelah menikah dengan model cantik sekaligus pemeran Sansa Stark dalam series Game of Thrones, Sophie Turner, Joe Jonas sering kedapatan tengah bermesraan dengan sang istri di hadapan publik.
Pasangan yang sudah bersama sejak tahun 2016 itu sempat mengagetkan publik akan pernikahan yang dilakukan usai perhelatan Billboard Music Awards pada Mei 2019.
Baca Juga: Joe Jonas Selamatkan Hidup Sophie Turner Saat Siklus Menstruasinya Berhenti Selama Setahun
Tak hanya itu, Joe Jonas dan Sophie Turner akhir menggelar pesta pernikahan kedua secara mewah dan meriah di Perancis, pada Juni 2019 lalu.
Rupanya kisah kasih dibalik pernikahan meriahnya itu, Sophie Turner rupanya tergila-gila dengan sikap Joe Jonas yang menyelamatkannya dari penyakit yang membuatnya telat menstruasi.
Walau kini kondisi Sophie Turner telah membaik, rupanya wanita umur 23 tahun ini berniat menunda kehamilan.
Bukan tanpa alasan, Sophie yang lebih muda 7 tahun dari Joe Jonas mengaku tak ada paksaan dari pihak manapun untuk segera memiliki momongan.
Keduanya juga tampak menikmati waktu-waktu berduaan sebagai pasangan suami istri, seperti yang terlihat di akun Instagram-nya.
Baca Juga: Ternyata Cokelat Kaya Magnesium yang Bisa Turunkan Risiko Diabetes, Ini Makanan Lainnya
Melansir Kompas.com dari sumber terdekat, pasangan Sophie Turner dan Joe Jonas belum memprioritaskan anak dalam keluarga mereka.
Keduanya diyakini tengah fokus dengan karir mereka masing-masing sebagai pemain film dan musisi.
Padahal menurut American Physiological Society, menunda kehamilan dapat meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular pada wanita dan anak-anak mereka nantinya.
Bahkan prevalensi anak laki-laki berisiko terkena penyakit kardiovaskular lebih tinggi.
Melansir WebMD, peningkatan risiko kehamilan terus meningkat mulai usia 25 tahun ke atas.
Adapun beberapa komplikasi yang mungkin terjadi pada wanita yang menunda kehamilan yaitu adanya masalah tekanan darah tinggi, diabetes tipe 2, hingga pemisahan plasenta.
Baca Juga: Anaknya Sempat Cekcok dengan Jennifer Dunn, Bunda Sarita: 'Aku Punya Jam-Jam Tertentu Untuk Nangis'
Wanita di usia tersebut juga lebih cenderung melakukan persalinan melalui operasi sesar.
Semakin tua ibu (lebih dari 25 tahun) semakin tinggi risiko melahirkan prematur atau bayi berat lahir rendah.
Baca Juga: Digemari Masyarakat Indonesia, Daging Ayam Disebut Penyebab Wabah Penyakit Mematikan
Risiko memiliki bayi meninggal tak lama setelah melahirkan (sudden infant death syndrome) juga meningkat pada wanita yang hamil di usia lanjut (35 tahun lebih).
Baca Juga: Meskipun Rasanya Hambar, Ternyata Oatmeal Miliki Berbagai Manfaat Untuk Sehatkan Tubuh
Selain itu, ada masalah seperti risiko gangguan fungsi pembuluh darah, aliran darah ke plasenta berkurang, tidak bisa hamil, keguguran, ibu meninggal setelah melahirkan (postpartum post mortem), atau anak memiliki risiko terkena down syndrome.
Sepertinya jika Sophie Turner menunda kehamilan dalam setahun ke belakang, mungkin tidak berisiko terkena hal tersebut.
Baca Juga: Tak Perlu Rogoh Kocek Terlalu Dalam, Cukup Sentuh Ujung Kaki Untuk Ketahui Kondisi Jantung
Lebih baik jika sudah menikah, tidak perlu menunda untuk memiliki anak. (*)
Source | : | Kompas.com,WebMD,ncbi |
Penulis | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Editor | : | GridHEALTH |
Komentar