GridHEALTH.id - Bukan rahasia umum lagi bahwa rokok bisa membahayakan kesehatan tubuh seseorang.
Banyak sekali gangguan kesehatan yang bisa ditimbulkan, salah satunya adalah penyakit kanker.
Baca Juga: Bisulnya Berubah Jadi Kanker, Pria Ini Harus Rela Kehilangan Kejantanan Akibat Diamputasi
Bahkan sebuah penelitian dari Aurtralia yang dipublikasikan di Journal of Investigative Dermatology berhasil menemukan bukti terkuat tentang hubungan antara merokok dan kanker kulit yang umum.
Menurut pstudi yang dilakukan di QIMR Berghofer Medical Research Institute mengatakan bahwa perokok memiliki kemungkinan dua setengah kali lebih besar untuk terkena karsinoma sel skuamosa (KSS) dibandingkan yang bukan perokok.
Meski tergolong NMSC atau kanker kulit non-melanoma, kanker tersebut tetap saja berisiko serius.
Jenis kanker itu bisa bisa masuk ke dalam kulit dan menyebabkan kerusakan dan tentunya rasa sakit luar biasa.
Seperti dikatakan Mayo Clinic, karsinoma sel skuamosa pada kulit yang tidak diobati dapat tumbuh besar atau menyebar ke bagian lain dari tubuh, menyebabkan komplikasi serius.
Sama halnya dengan kanker kulit lain, sebagian besar karsinoma sel skuamosa kulit terjadi akibat paparan radiasi ultraviolet (UV) yang berkepanjangan, baik dari sinar matahari atau dari tanning bed atau lampu.
Akan tetapi dalam penelitian yang melibatkan hampir 19.000 orang itu, ditemukan risiko penyakit ini tinggi bagi mereka yang merokok, dibandingkan dengan mereka yang berhenti atau tidak pernah.
Diketahui, penelitian tersebut melibatkan 18.828 orang Kaukasia di Queensland yang berusia antara 40 sampai 69 tahun dan tidak pernah didiagnosis menderita kanker kulit.
Para peneliti seberapa banyak kanker kulit yang umum terjadi dalam kelompok ini selama tiga tahun.
Baca Juga: Hati-hati, Polusi Udara Ternyata Bisa Memengaruhi Kejantanan Pria
Penelitian yang dimulai dari tahun 2010 ini merupakan penelitian kanker kulit terbesar dan terlama di Australia.
Tujuannya untuk lebih memahami hubungan genetika antara faktor risiko lingkungan dan bagaimana kerentanan seseorang yang menambah kemungkinan terkena kanker kulit.
"Kami belum mengerti bagaimana merokok dapat meningkatkan risiko karsinoma sel skuamosa, namun temuan ini sangat menyarankan dengan berhenti merokok, para perokok akan menurunkan risiko ke tingkat yang sama dengan mereka yang tidak pernah merokok," kata Profesor David Whiteman yang melakukan penelitian tersebut.
Melihat penjelasan tersebut, memang tidak salahnya untuk berhenti merokok sebab selain merugikan diri sendiri juga orang disekitar kita. (*)
Source | : | Kompas.com,Mayo Clinic |
Penulis | : | Anjar Saputra |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar