Bahkan penyebabnya juga bermacam-macam, seperti faktor genetik, stres parah, temperamen yang lebih sensitif terhadap stres atau rentan terhadap emosi negatif, hingga perubahan tertentu dalam cara bagian fungsi otak.
Hingga kini, Vidi masih rutin berkonsultasi dengan dokter untuk mengetahui pasti penyebab dan pencegahannya.
"Ke profesional (dokter) sih, jangan (konsultasi) ke google, banyak juga sekarang anak-anak muda yg mempunyai hal serupa padahal belum tentu memiliki mental illness separah yang mereka diagnosa pada diri mereka sendiri. Daripada lo berasumsi, mendingan ke profesional saja," ujar Vidi.
Langkah yang ditempuh Vidi Aldiano ini sangat benar, namun selain menjalani terapi dengan dokter atau ahli, ada beberapa perawatan yang dapat dilakukan, diantaranya:
- Bergabunglah dengan grup pendukung atau mendekatkan diri dengan keluarga
- Mendekatkan diri dengan Tuhan agar kemampuan spiritual tetap terjaga
- Lakukan latihan manajemen stres dan teknik relaksasi
- Sering berolahraga
- Konsumsi makanan dan minuman sehat
- Hindari kafein, alkohol, merokok, dan narkoba.
Jika merasa memiliki gejala seperti yang dirasakan Vidi Aldiano, lebih baik segera konsultasikan pada dokter dan ikuti langkah tersebut. (*)
Source | : | Kompas.com,Mayo Clinic |
Penulis | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Editor | : | GridHEALTH |
Komentar