GridHEALTH.id – Baru saja melahirkan Selvi Ananda, menantu Presiden Jokowi ternyata sempat bosan.
Ya, dirinya sempat bosan menjadi menantu Peresiden.
Baca Juga: Cedera Pangkal Paha Sering Dialami Mereka yang Hobi Lari, Atasi Dengan 4 Cara Ini
istri Gibran Rakabuming itu mengaku sempat bosan menjadi menantu Presiden Joko Widodo.
Hal ini diungkapkannya langsung dalam sebuah wawancara di sebuah kanal YouTube.
"Sebelum nikah kan kerja terus ya dari kuliah sampai baru berhenti kerja itu dua bulan sebelum menikah. Jadi selama itu kan kerja terus, ya awal-awal bosanlah ya pasti.
"Tapi begitu sudah punya anak, punya kegiatan yang bisa dilakukan jadi ya enjoy aja sekarang," kata Selvi.
Baca Juga: Alat Vital Pria Bisa Cedera juga Patah Jika Bercinta dengan Posisi Woman on Top
Rupanya kehadiran anak pertamanya, Jan Ethes membuat Selvi Ananda merasa jauh dari kebosanan tersebut.
Namu siapa sangka selain bisa mengusir rasa bosan seperti yang dirasakan Selvi Ananda, memiliki seorang anak juga nyatanya bisa terhindar dari penyakit mematikan.
Beberapa penelitian meyakini bahwa memiliki anak membuat wanita terhindar dari risiko penyakit kardiovaskular, tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, diabetes, kanker payudara, bahkan kanker ovarium (indung telur) yang sangat menakutkan bagi wanita.
Baca Juga: Cedera Tulang Ekor Lebih Sering Terjadi Pada Wanita Akibat Posisi Persalinan yang Salah
Sekarang dirinya sudah mempunyai dua buah hati.
Pertama Jan Ethes, kedua bayi perempuan yang lahir di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Solo, Jumat (15/11/2019) pukul 15.46 WIB, dan diberi nama La Lembah Manah yang berarti rendah hati.
Artikel selengkapnya KLIK DI SINI
Adapun mengenai Ria Irawan masuk rumah sakit karena kanker getah beningnya muncul lagi, dokter Spesialis Hematologi Onkologi Dr. dr. Ikhwan Rinaldi, SpPD-KHOM, M.Epid, mengatakan secara umum kanker tidak bisa disembuhkan secara total.
Baca Juga: Cedera ACL Adalah Mimpi Buruk yang Paling Ditakuti Para Atlet
Prosedur kemoterapi yang dijalani hanyalah mengurangi pertumbuhan sel kanker yang ada, dan tidak bisa seutuhnya hilang.
"Secara umum kanker tidak bisa sembuh, ketika dia jalani kemoterapi pun, bukan berarti tidak ada satu titik yang tidak ada lagi, bukan pasti hilang. Pasti ada satu titik ngumpet dimana, udah di CT nggak ada ngapain diobatin," ujar dr. Ikhwan di Hotel Raffles Jakarta Selatan, Rabu (13/11/2019), seperti dikutip dari Liputan 6.
Selebihnya, kanker terbentuk karena adanya perubahan kromosom atau gen di dalam sel yang tidak dikehui penyebab pastinya.
Hanya, beberapa pendapat mengatakan salah satunya dipicu dari paparan radiasi bahan kimia yang membuat kromosom berubah. Nah, kalau sudah berubah tidak bisa diperbaiki kembali.
"Sehingga semua kanker secara umum tidak bisa sembuh total, akan ada masanya sehingga setiap kanker itu pengobatan hanya remisi atau mengurangi. Hilang pada saat itu bukan dikatakan sembuh tapi disebut remisi," jelas dr. Ikhwan.
Dokter yang berpraktik di RSCM itu menyebut, jika sudah dianggap hilang, maka perlu dilakukan monitoring untuk melihat kembali atau tidaknya sel kanker.
Prof Dr dr Aru Wisaksono Sudoyo, Sp PD-KHOM selaku Ketua Yayasan Kanker Indonesia (YKI) dan Ketua Perhimpunan Onkologi Indonesia (POI) menjelaskan bahwa pengobatan kanker tidak menjamin kesembuhan 100%, terutama bagi pasien yang baru didiagnosis kanker pada stadium akhir.
Tidak jarang pasien yang telah menjalani pengobatan mendapati kankernya kambuh kembali setelah beberapa tahun berlalu.
Hal ini karena karakteristik kanker yang terdiri dari banyak sel.
Baca Juga: Saat Gemuk Dewi Hughes Punya Prinsip Sehat Bisa Dibeli, Setiap Kali Tubuhnya Sakit Disuntik Obat
Jika ada sel kanker yang masih awal dan lolos dari sasaran kemoterapi, ia bisa memunculkan kanker kembali dalam beberapa tahun.
Artikel selengkapnya KLIK DI SINI
Source | : | GridHealth.ID |
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar