GridHEALTH.id – Sungguh malang nasib Noval Fahrudin Abdillah, bocah berusia 3 tahun, anak pasangan Hari Susanto (30) – Rufiati (22), warga Kebraon II Gang Manggis Karangpilang, tewas setelah makan jeli, Sabtu (12/2).
Baca Juga: Penting, Begini Pertolongan Pertama Bagi Bayi Yang Tersedak
Menurut ayahnya, saat makan jeli Noval tersedak. Polisi masih menyelidiki balita itu tewas karena tersedak atau keracunan.
“Dia habis makan jeli. Setelah makan, dia tersedak dan langsung muntah busa. Dari telinganya juga keluar darah,” tutur Hari Susanto, ayah Noval, ketika ditemui di RSU dr Soetomo.
Begitu menikmati jeli, Noval tiba-tiba tersedak. Tak lama kemudian, Noval kejang-kejang lalu muntah dengan mulut berbusa.
Di telinga kanannya juga mengeluarkan darah. Hal ini membuat panik Winarni dan orang-orang di sekitarnya. Noval pun langsung dilarikan ke RS Siti Khatidjah, Sepanjang. Sedangkan beberapa orang lainnya melaporkan kejadian itu ke polisi.
Namun nahas, dalam perjalanan ke rumah sakit itu nyawa Noval tidak bisa diselamatkan lagi.
Baca Juga: Terapi Listrik Pulihkan Penderita Anoreksia yang Nyaris Tinggal Tulang, Disetrum Sampai Mau Makan
Oleh pihak RS Siti Khatidjah, jenazah Noval kemudian dibawa ke RSU dr Soetomo. Begitu mendapat kabar dari Winarni, Hari Susanto langsung bergegas ke RSU dr Soetomo.
Hari Susanto yang berusaha tegar itu tidak menduga nasib anaknya berakhir seperti itu. Ia juga tidak mendapatkan firasat apa-apa sebelum kejadian itu.
Kasus yang sama terjadi di belahan bumi yang lain soal kelengahan orangtua tidak memerhatikan apa yang dimakan anaknya. Balita 1 tahun meninggal dunia setelah tersedak jelly atau agar-agar.
Contohnya adalah balita laki-laki asal Filipina yang dinamain Baby Adrian, yang meninggal karena tersedak jeli ini. Peristiwa ini viral setelah orangtua membagikan ceritanya di Facebook.
Melansir dari worldofbuzz.com, balita 1 tahun tersebut meninggal dunia setelah tiba di rumah sakit dan sempat diresusitasi selama 26 menit.
Kematian disebabkan oleh sel-sel otak yang rusak secara permanen setelah 4-6 menit tanpa aliran darah. Setelah 10 menit, sel-sel otak langsung berhenti bekerja dan menyebabkan kematian.
Itulah mengapa balita tersebut dinyatakan meninggal dunia setelah 26 menit otaknya tidak mendapat aliran darah. Kondisi itu pula yang membuatnya koma sebelum meninggal dunia.
Baca Juga: Anaknya Jadi Korban Bully, Benazir Endang Mantap Ingin Cerai Dengan Limbad ; 'Saya Menyesal'
Sebelum koma, ia sempat mengalami beberapa kegagalan organ, jumlah hemoglobin rendah, pendarahan dan kadar gula tinggi serta gejala-gejala lainnya karena tersedak jeli.
Dua hari setelah mengalami gejala tersebut, ia akhirnya meninggal dunia di rumah sakit yang mulanya disebabkan oleh jeli.
Baca Juga: Sakit Kepala Tak Pernah Berhenti, Waspadai Munculnya Tumor Otak
Secara medis, tersedak atau keselek (bahasa Jawa) memang bisa berakibat fatal. Apalagi jika tersumbatnya saluran pernapasan itu menimpa pada anak usia balita.
Pakar kesehatan anak dari RSU dr Soetomo, dr Hari Kustiyanto SP(K) menjelaskan bahwa tersedak adalah terjadinya sumbatan pada saluran pernapasan saat menelan makanan sehingga menghambat alur oksigen.
Jika benda penyumbat yang mengakibatkan tersedak itu besar, semakin besar pula hambatan alur oksigen.
“Tersedak memang bisa berakibat fatal karena menyerang alur oksigen pada sistem pernapasan,” jelas Hari, seperti dikutip dari Harian Surya, Sabtu (12/2).
Tersedak dalam istilah medis disebut hipoksia, yakni masuknya benda (makanan) pada saluran pernapasan.
Akibat benda ini, saluran napas menjadi terhambat dan mengakibatkan kurangnya oksigen. Tentu, ini bisa berakibat fatal hingga meninggal kalau tidak segera mendapat pertolongan.
Tersedak biasanya ditandai dengan tubuh membiru. Sumbatan pada pernapasan itu bisa parsial dan bisa sepenuhnya.
Baca Juga: Heboh Pria Dengan Dua Alat Kelamin Bikin Geger, Ini Penjelasannya
Jika tidak segera ditolong dalam hitungan menit akan mengancam keselamatan korban. Apalagi anak usia balita sangat rentan tersedak.
Tidak hanya tersedak benda padat yang bisa berakibat fatal. Susu yang biasa diminum balita juga bisa mengakibatkan meninggal.
“Sumbatan sebagian maupun sepenuhnya pada saluran napas sangat berbahaya. Misalnya anak tersedak penthol juga berbahaya,” urainya.
Perlu ditekankan, tidak semua makanan bisa dikonsumsi oleh bayi dan balita.
Adapun daftar makanan yang tidak boleh dikonsumsi bayi usia 6 bulan hingga 1 tahun, antara lain:
Baca Juga: Buah Apel Menurunkan Risiko Stroke Jika Makan 2 Buah Setiap Hari!
Buah-buahan dan sayuran, jagung mentah, Ceri utuh, berry atau anggur, potongan sayuran dan buah, kismis, protein, aneka kacang (utuh), potongan daging, potongan hotdog dan sosis, dan daging ikan dengan tulang.
Tidak boleh juga diberikan;potongan keju, potongan aneka kudapan manis, permen keras, permen karet, karamel, lolipop, marshmallow dan gelatin.
Baca Juga: Heboh Pria Dengan Dua Alat Kelamin Bikin Geger, Ini Penjelasannya
Kasus kematian bayi di Surabaya dan Manila (Filipina) akibat tersedak jeli seharusnya menjadi pelajaran semua orangtua. (*)
Source | : | Kompas.com,Nakita.id,worldofbuzz.com,intisari-online.com |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar