Baca Juga: Mirip dengan Gejala Flu, Pengobatan Penyakit SARS Akibat Virus Corona Belum Ditemukan
Suatu penelitian yang diterbitkan dalam International Journal of Epidemiology mengungkapkan, bahwa tingkat risiko penularan HIV lewat seks anal lebih besar 18% dari penetrasi vagina.
Hal itu disebabkan jaringan dan lubrikan alamiah pada anus dan vagina berbeda.
Bila vagina memiliki banyak lapisan penahan infeksi virus, sementara anus hanya memiliki satu lapisan tipis saja.
Selain itu, anus juga tidak memproduksi lubrikan/cairan alami seperti vagina.
Baca Juga: Hanya di Indonesia, Ada Cara Sunat Laser Bukan dengan Sinar, Melainkan Electrical Cauter
Sehingga sangat tinggi kemungkinannya terjadi luka atau lecet saat penetrasi dilakukan.
Luka inilah yang bisa menyebarkan infeksi HIV.
Infeksi ini juga bisa terjadi jika ada kontak dengan cairan rektal pada anus.
Perlu diketahui, cairan rektal memudahkan virus HIV berkembang biak.(*)
#berantasstunting
Source | : | ncbi.nlm.nih.gov,Surya Malang,International Journal of Epidemiology |
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar