GridHEALTH.id -Kapolres Metro Jakarta Selatan Komisaris Besar Bastoni Purnama mengungkapkan prostitusi anak di apartemen Kalibata, Jakarta Selatan memaksa para korban melayani pria-pria hidung belang.
Baca Juga: Inilah 5 Ciri-ciri Wanita yang Berisiko Terkena Kanker Serviks!
Salah satu korban, yang berinisial JO (15), misalnya, dipaksa melayani empat pria hidung belang dalam sehari. Tak berhenti di situ, si anak gadis masih mengalami penyiksaan.
Tidak hanya JO, hal tersebut juga dialami oleh dua anak perempuan lain berinsial AS (17) dan NA (15) yang turut menjadi pelaku dalam kasus prostitusi disertai penganiayaan ini.
"Rata-rata korban dipaksa minimal empat pria tiap hari ya," kata Bastoni saat ditemui di Mapolres Metro Jakarta Selatan, Rabu (29/1/2020). Mereka pun dipatok "tarif" oleh para mucikari prostitusi anak.
Tidak hanya diperjualbelikan, JO bahkan juga mengalami penyiksaan dari anak-anak lain. Bahkan, JO juga sempat disetubuhi oleh tersangka lain yang juga masih di bawah umur.
Baca Juga: Lengan Kiri Atas Terasa Nyeri, Waspadai Munculnya Gangguan Jantung
Polisi menduga praktek tersebut sudah berjalan sejak September 2019. Namun, pihaknya masih melakukan penyelidikan lanjutan terkait hal tersebut.
Cerita di atas sungguh menyesakkan dada terutama bagi korban perempuan. Meskipun pelaku pasti dihukum, korban pasti mengalami trauma psikis dan ada hal lain yang perlu dikhawatirkan.
Hubungan seksual di bawah usia 17 tahun dapat merangsang tumbuhnya sel kanker.
Baca Juga: Tanda Tulang Lemah, Salah Satunya Kebugaran Menurun dan Cepat Lelah
Hal ini dikarenakan pada rentang usia 12 hingga 17 tahun, perubahan sel dalam mulut rahim sedang dalam fase yang sangat aktif.
Ketika sel membelah secara aktif (metaplasi), tidak boleh ada kontak atau rangsangan apa pun dari luar, termasuk masuknya benda asing ke dalam tubuh perempuan.
Benda asing seperti alat kelamin laki-laki dan sel sperma dapat menyebabkan perkembangan sel menjadi abnormal.
Sel abnormal dalam mulut rahim dapat menyerang alat reproduksi perempuan, berawal dari mulut rahim, dan pada akhirnya berisiko menyebar ke vagina hingga keluar.
Sel abnormal tersebut dapat menyebar ke organ lain dalam tubuh termasuk uterus, ovarium, tuba fallopi, ginjal, paru-paru, lever, tulang bahkan otak.
Baca Juga: Pantas Disiplin, Ternyata Anak-anak Jepang Tak Boleh Masuk Sekolah Kalau Belum Kuasai Hal Ini
Jika telah mencapai stadium lanjut dan menyebar ke organ tubuh lain, kanker rahim dapat menyebabkan kematian.
Organ-organ reproduksi mereka belum berkembang dengan sempurna membuat gadis di usia muda rentan mengalami lesi atau luka saat melakukan hubungan intim atau hubungan seksual usia dini.
Ketika terjadi lesi atau luka pada organ intim wanita, human papilloma virus (HPV) yang menjadi penyebab kanker serviks akan lebih mudah masuk dan menginfeksi jaringan pada organ intim wanita sehingga berkembang menjadi sel kanker di kemudian harinya.
Ada sekitar 100 jenis strain virus penyebab kanker serviks, yaitu virus HPV (Human Papilloma Virus), strain terganas adalah tipe 16 dan 18.
Selain itu, karakter HPV sendiri akan lebih mudah berkembang di jaringan tubuh yang masih muda.
Gejala biasanya ditandai dengan keputihan yang berbau dan berulang-ulang serta terjadi pendarahan saat tidak sedang haid.
Jika seorang wanita sudah terkena penyakit kanker serviks, maka mulut rahim sudah tidak akan licin lagi melainkan berubah bentuk menjadi seperti bunga kol.
Kondisi seperti ini dapat menyebabkan mulut rahim rentan mengalami pendarahan dan menimbulkan bau yang tidak sedap. (*)
#berantasstunting
Source | : | Kompas.com,nakita.grid.id,Tribun News |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar