Ada juga penyakit Pes yaitu penyakit yang disebabkan oleh bakteri Yersina pestisia dan ditularkan oleh tikus maupun hewan pengerat lainnya.
Gejala penyakit pes ini adalah adanya pembengkakan kelenjar getah bening pada leher dan ketiak. Bahkan penyakit ini juga bisa menyerang paru-paru.
Baca Juga: GridHEALTH TALK; Investasi Pangan Bergizi untuk Masa Depan Sehat dan Berkualitas
Kemudian Lymphocytic chorio-meningitis yaitu penyakit dari tikus yang disebabkan oleh virus choriomeningitis limfositik (LCMV), turunan virus Arenaviridae.
Gejala penyakit ini biasanya baru timbul setelah 8-13 hari setelah terserang virus.
Seseorang yang terinfeksi biasanya akan merasakan gejala seperti demam, kurang nafsu makan, nyeri otot, sakit kepala, mual, dan muntah.
Selain itu ada juga Rat bite fever (RBF), penyakit yang disebabkan karena gigitan tikus. Gigitan tersebut dapat mengakibatkan infeksi yang disebabkan oleh bakteri Spirillum minus atau Streptobacillus moniliformis.
Orang yang terinfeksi biasanya akan mengalami demam, muntah, sakit kepala, nyeri otot, nyeri sendi, hingga kadang sampai menimbulkan kemerahan pada kulit.
Baca Juga: Di Hari Kasih Sayang, Peluk dan Cium Dicegah Gara-gara Virus Corona
Terakhir ada Leptospirosis adalah infeksi bakteri yang ditularkan oleh tikus ketika seseorang memiliki luka terbuka.
Bakteri ini bisa masuk ke tubuh manusia jika kita punya luka terbuka yang bersentuhan langsung dengan air pipis tikus.
Penyakit ini bisa berkembang menjadi radang selaput otak, kerusakan ginjal, dan penyakit lainnya.
Melihat penjelasan tersebut tentu keberadaan tikus di rumah ini sebisa mungkin harus kita basmi.
Untuk mengusir tikus ini memang sudah bahan kimia yang dijual di pasaran.
Source | : | nakita,bobo.id |
Penulis | : | Anjar Saputra |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar