GridHEALTH.id - Praktik produksi kosmetik palsu kembali diungkap pihak kepolisian, (18/2/2020).
Kali ini yang menjadi target penggerebekan polisi adalah sebuah rumah yang dijadikan tempat peracikan kosmetik palsu di Kota Bandung.
Penggerebekan ini terjadi setelah mendapatkan laporan dari masyarakat terkait adanya tempat produksi kosmetik tanpa izin edar.
Menurut Subdit Ditres Narkoba AKBP Herry Affandi yang memimpin penggerebekan mengatakan bahwa pabrik rumahan itu telah berjalan hampir satu tahun.
"Rumah produksi tersebut beroperasi sejak Juli 2019," katanya dikutip dari Kompas.com (21/02/2020).
Hasil investigasi juga polisi menemukan kosmetik palsu yang di produksi dijual melalui aplikasi belanja online.
"Penjualannya melalui online dengan akun Sintren Olshop" di aplikasi 'Shopee'," kata Enggar.
Baca Juga: Heboh Pabrik Kosmetik Ilegal di Depok, Begini Cara Tentukan Produk yang Aman
Baca Juga: 5 Kosmetik Yang Mesti Dihindari Wanita Saat Hamil, Sunblock Salah Satunya
Padahal kosmetik yang mereka jual ini tidak memenuhi standar persyaratan, khasiat hingga mutu.
Dari situ polisi akhirnya mengamankan satu orang berinisial EC yang diduga pemilik rumah yang memproduksi kosmetik palsu tak layak pakai tersebut.
Akibat perbuatannya itu, EC yang merupakan pemilik usaha dari pembuatan kosmetik tersebut diamankan polisi.
EC diancam pasal 196 dan Pasal 197 UURI NO.36 tahun 2009 tentang kesehatan dengan ancaman 15 tahun penjara dan denda Rp. 1.500.000.000 (satu miliar lima ratus juta rupiah).
Baca Juga: Berantas Stunting; Saat Remaja Diet Sembarangan, Berpotensi Kelak Lahirkan Anak Stunting
Melihat hal ini tentu sangat merugikan sekali, pasalnya kosmetik yang dibuat dari bahan kimia sembarangan tentu akan menimbulkan efek samping yang berbahaya.
Ditilik dari sisi medis, berikut dampak buruk yang sangat berbahaya dari pemakaian kosmetik palsu alias abal-abal;
1. Alergi
Kosmetik oplosan tidak memiliki standar keamanan yang jelas sehingga kerap kedapatan memasukkan bahan-bahan berbahaya.
Bagi mereka yang meiliki kulit sensitif, bahan-bahan berbahaya ini bisa menimbulkan alregi seperti rasa gatal atau sensasi terbakar pada kulit.
Bahkan dalam kasus tertentu, alergi bisa menyebabkan kulit mengelupas, bengkak, bahkan terbakar.
Baca Juga: Jangan Remehkan Talas, Ternyata Sangat Baik Untuk Penderita Diabetes
2. Break Out
Tingkat kebersihan dalam proses pembuatan kosmetik palsu atau oplosan tidak terjamin karena produk tersebut umumnya tidak di buat di laboratorium.
Dampaknya, besar kemungkinan jika bakteri yang ada di sekitar tempat pembuatan bercampur dengan bahan pembuat kosmetik.
Alhasil produk-produk kosmetik palsu kerap kali mengandung banyak bakteri jahat yang baerbahaya bagi kulit anda.
Kulit yang menjadi sarang bakteri akan lebih rentan mengalami break out atau munculnya jerawat dalam jumlah banyak secara bersamaan di wajah.
Baca Juga: Studi : Glukosamin Tidak Membantu Pengobatan Osteoarthritis
3. Infeksi Mata
Tak sedikit pelanggan mengalami iritasi mata karena menggunakan kosmetik palsu alias abal-abal.
Seperti yang dialami wanita Amerika serikat bernama Katie Brown yang sempat menjadi pemberitaan dunia karena matanya langsung membengkak usai memakai eye shadow Urban Decay palsu.
Rupanya, bahan-bahan berbahaya dalam kosmetik palsu tersebut masuk ke mata Katie dan membuatnya matanya bengkak dan pengelihatannya buram.
Baca Juga: Ilmuwan Akhirnya Umumkan Obat Ini Sebagai Obat Manjur Virus Corona
4. Penyakit Ginjal
Pemakaian bahan kimia berbahaya secara terus-menerus dalam jangka waktu lama bisa menyebabkan dampak kesehatan yang fatal bagi tubuh.
Meski tidak dikonsumsi, bahan-bahan tersebut diserap tubuh melalui kulit dan akan menumpuk di organ-organ penting seperti ginjal.
Akibatnya, ginjal mengalami kerusakan bahkan berakibat hingga gagal ginjal.
5. Kanker
BPOM mengungkapkan bahwa salah satu bahan berbahaya yang ditemukan dalam kosmetik palsu adalah merkuri.
Merkuri yang kerap digunakan dalam produk pencerah kulit sangat berbahaya bagi tubuh.
Merkuri sangat populer dalam kandungan produk pemutih kulit karena kemampuannya menghambat pembentukan melanin sehingga kulit tampak lebih cerah dalam waktu singkat.
Merkuri bersifat korosif pada kulit yang berarti mengoleskan merkuri pada kulit akan membuat lapisan kulit semakin menipis.
Paparan yang tinggi terhadap merkuri dapat berupa kerusakan pada saluran pencernaan, sistem saraf, dan ginjal.
Selain itu, merkuri juga berisiko mengganggu berbagai organ tubuh, seperti otak, jantung, ginjal, paru-paru, dan sistem kekebalan tubuh bahkan hingga menyebabkan kanker.
Oleh karena itu, berhati-hatilah dalam membeli juga memakai produk kecantikan dan perawatan, jangan sampai kita memilih produk kosmetik palsu.(*)
Baca Juga: Bantahan Pihak Perusahaan yang Dituduh Produksi Masker Tak Steril Bahkan Sampai Terinjak-injak
#berantasstunting
Source | : | Kompas.com,Tribunnews.com |
Penulis | : | Anjar Saputra |
Editor | : | GridHEALTH |
Komentar