"Pemerintah kota tidak pernah terlambat, Ibu Gubenur (Jawa Timur) tidak benar. Awal mulanya pada tanggal 2 April yang bersangkutan itu sakit dan berobat ke klinik perusahaan," kata Fikser, dikutip dari Tribunnews, Sabtu (2/5/20).
Baca Juga: Sempat Dinyatakan Sembuh dari Covid-19, Pemudik dari Jakarta Ini Meninggal Dunia 12 Jam Kemudian
"Begitu kami ketahui, tanggal 16 April Dinkes memanggil perusahaan Sampoerna. Jadi, bukan perusahan yang melapor, tapi kami yang memanggil. Kami yang menemukan. Monggo (silahkan) bisa tanya ke Sampoerna," tambah dia.
Senada dengan Fikser, Koordinator Bidang Pencegahan, Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Surabaya, Febria Rachmanita, juga tak setuju dengan pernyataan Gubernur Jawa Timur.
Febria, menjelaskan saat mengetahui dua pegawai pabrik meninggal dunia, pihaknya langsung meminta 506 pegawai lain isolasi mandiri, juga dilakukan tracing.
Source | : | tribunnews,kompas |
Penulis | : | Levi Larassaty |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar