GridHEALTH.id – Bagaimana rasanya “divonis” positif virus corona selama 3 kali dalam rentang waktu hanya dua bulan?
Hal ini dirasakan pria berusia 26 tahun asal Houston, Texas, Amerika Serikat. Dia sudah tiga kali positif Covid-19 hanya dalam rentang waktu dua bulan. Sungguh malang nasibnya.
Pria bernama Christian Bermea itu pertama kali didiagnosis Covid-19 pada 19 Maret, dan setelah itu dia dua kali dites positif Covid-19.
Bermea mulai merasa tidak enak badan pada 16 Maret dan menunjukkan gejala-gejala. Ia lalu menjalani tes pada 19 Maret dan hasilnya positif. Kemudian, ia melakukan tes ulang dua kali setelahnya dengan hasil yang sama.
"Saya tidak tahu bagaimana saya bisa terjangkit, tetapi setelah saya mulai menunjukkan gejala, segera saya menghubungi tempat kerja saya dan bilang, 'Tolong biarkan saya bekerja dari rumah'. Pekerjaan saya luar biasa. Saya baru saja mulai mengambil tindakan segera," katanya dilansir dari situs Daily Star, Rabu (06/05/20).
"Saya sudah siap untuk selesai. Saya benar-benar merasa sangat lebih baik dibanding di awal, tapi masih belum 100% membaik. Penciuman saya masih belum sebagus sebelumnya, lelah, dan sesak napas," lanjutnya.
Baca Juga: Tes Dahak di Stasiun 3 Penumpang KRL Positif Covid-19, Bima Arya Ingin Operasional Kereta Api Stop
Bernea mengatakan, meski tidak merasa sakit seperti yang dia rasakan dua bulan lalu, dia masih mengalami beberapa gejala dan terus mengisolasi diri.
"Lima pula hari dan masih terus berlanjut. Virus ini bukan hanya proses fisik, tapi mental juga. Anda hampir terjebak dengan pikiranmu. Saya takut karena masih ada virus di dalam diriku," katanya.
Sementara itu Dr Sandberg dari Kelsey-Seybold Clinic mengatakan kepada Fox News (06/05/20) bahwa pasien seperti itu menimbulkan banyak pertanyaan.
"Tes positif bukan berarti kita bisa menginfeksi orang lain. Artinya kita memiliki bagian dari kode genetik itu di dalam tubuh kita," jelasnya.
Bermea mengaku berencana untuk melakukan tes COVID-19 lagi minggu ini. Dia mengatakan jika hasilnya kembali positif, kemungkinan dia akan menunggu satu bulan untuk melakukan tes lagi.
"Jika hasilnya kembali positif, dan Anda merasa seperti tidak akan menginfeksi siapa pun, lebih baik bermain aman daripada menyesal," kata dia bijak.
Menurut WHO, butuh waktu sekitar dua hingga enam minggu untuk sembuh dari COVID-19. Tingkat kesembuhan akan bergantung pada keparahan penyakit, begitu juga dengan pengobatan.
Baca Juga: Anak Sudah Belajar Puasa, Perlukah Pemberian Suplemen di Kala Sahur?
Baca Juga: Mitos dan Fakta Tentang Obat Pengencer Darah yang Perlu Dipahami
"Waktu media dari onset hingga kesembuhan klinis dari kasus ringan diperkirakan dua minggu dan 3-6 minggu untuk pasien dengan penyakit parah atau kritis," tulis WHO dalam sebuah laporan. (*)
#berantasstunting #hadapicorona
Source | : | Daily Star,Fox News,WHO |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar