"Keep calm daddy bondage and give me torture" (Tenang daddy, perbudak dan beri aku siksaan) disertai sketsa wanita dengan kondisi terikat.
Usut punya usut, kekasih NF rupanya memiliki penyimpangan seksual berupa masokis.
"Dia suka masokis aku suka sadis jadi berbagi pengalaman wkwk," terang NF.
Baca Juga: Ini Dia Negara Pertama di Eropa yang Mengakhiri Epidemi Virus Corona
Gangguan masokisme seksual termasuk dalam kategori gangguan seksual psikiatrik yang dikenal sebagai paraphilias, yang melibatkan fantasi, desakan, atau perilaku yang membangkitkan gairah seksual yang berulang-ulang, atau perilaku yang menyusahkan atau melumpuhkan dan berpotensi menyebabkan kerusakan pada diri sendiri atau orang lain.
Melansir Psychology Today, masokisme seksual mengacu pada terlibat atau sering berfantasi tentang dipukuli, diikat, dihina, atau dibuat menderita, yang menghasilkan kepuasan seksual.
Namun menurut sebuah penelitian yang dilakukan R.W. Byard di tahun 2016 menunjukkan, 51% pelaku masokis dapat berperilaku sadis dan perbudakan (bondage).
Baca Juga: Banyak Cairan Tubuh yang Hilang Selama Puasa, Ini Cara Mengakalinya
Penganut masokis biasanya terbukti pada awal masa dewasa, dan kadang-kadang dimulai dengan permainan masokis atau sadis selama masa kanak-kanak.
Source | : | Kompas.com,Science Direct,Psychology Today |
Penulis | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Editor | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Komentar