GridHEALTH.id - Jangan Tiru Kelakukan Masyarakat Amerika, Tirulah Filipina, Walau LockDown Dilonggarkan Masyarakatnya Enggan Keluar Rumah karena Satu Alasan Keren.
Bagaimana tidak keren, masyarakat Filipina tetap enggan keluar rumah walau LockDown sudah dilonggaran oleh pemerintahnya.
Mereka tetap memilih bertahan di dalam rumah. Dengan satu alasan keren.
Yaitu, tidak ingin terinfeksi virus corona.
Juga mungkin ingin membantu pemerintahnya supaya bisa segera menyudahi pandemi Covid-19, dengan cara meutus matas rantai penularan sebanyak mungkin.
Untuk diketahui, Filipina telah mengambil kebijakan lockdown atau penguncian wilayah selama 2 bulan ini akibat wabah virus corona.
Baca Juga: Akan Normal Lagi, IDI Komentari Rencana Pemerintah Membuka Kembali Sekolah di Masa Pandemi Covid-19
Baca Juga: MUI Keluarkan Aturan Salat Idul Fitri di Rumah saat Pandemi Corona
Dilansir SCMP, Jumat (15/5/2020), Presiden Filipina Rodrigo Duterte melarang warganya meninggalkan rumah kecuali untuk melakukan hal yang diperlukan, seperti berbelanja makanan sejak Maret silam.
Toko dan bisnis yang tidak penting ditutup. Penjualan minuman keras juga dilarang.
Tapi mulai Sabtu (16/5/2020), langkah-langkah lockdown diubah menjadi Modified Enhanced Community Quarantine (MECQ).
Mal dan toko mulai dibuka kembali. Namun, transportasi umum masih tetap ditutup di kota metropolis.
Baca Juga: Supaya Bisa Masuk Ibu Kota Jakarta, Seperti Ini Cara Mengurus Surat Izinnya
Pencabutan larangan penjualan miras
Sementara larangan penjualan minuman keras akan dicabut di kota Quezon dan kota Pasay (dengan pembelian terbatas untuk tiap orang).
Pemerintah menjelaskan bahwa MECQ merupakan langkah kedua dari lima langkah untuk membuka kembali negara itu.
Baca Juga: Catat! Ini Kategori Orang yang Bebas Keluar Masuk DKI Jakarta Selama PSBB
Setelah ini akan ada MECQ dan akhirnya New Normal.
Selama MEQC, anak di bawah umur (di bawah 18 tahun) dan manula (di atas 60 tahun) tetap dilarang meninggalkan rumah mereka, kecuali mereka satu-satunya orang di rumah.
Namun, banyak yang meskipun sudah diizinkan keluar, tapi tetap berhati-hati meninggalkan rumah mereka.
Salah satu warga yang memilih untuk tetap tinggal di rumah adalah seorang warga berusia 31 tahun yang tinggal di kota Quezon, Julio Silvestre.
Dia mengatakan dia punya banyak teman yang sudah berencana untuk berkumpul.
Baca Juga: Bocah 10 Tahun Tewas Tergantung, Diduga Korban Dirundung dan Dibunuh
"Saya mengatakan kepada mereka, belum, tidak (akan keluar rumah) sampai jumlahnya benar-benar berkurang atau ada jaminan dari pemerintah bahwa itu dapat menangani epidemi. Belum karena masih berbahaya," ujarnya.
Padahal dia sebelumnya adalah orang yang aktif.
Dia biasa keluar rumah dari pagi hingga sore untuk belajar, melatih voli, dan bertemu dengan teman-temannya di bar serta klub.
Baca Juga: Ini Dia Negara Pertama di Eropa yang Mengakhiri Epidemi Virus Corona
Takut terinfeksi
Selain itu ada Carlito Cristo Niniado (67) yang rumahnya di Caloocan City.
Dia tidak memiliki rencana untuk meninggalkan rumah, meskipun mal terdekat akan dibuka kembali untuk bisnis terbatas.
Ada juga warga yang berumur 20 tahun dan bekerja sebagai tukang kayu.
Dia tak dapat bekerja, karena tidak beroperasinya angkutan umum.
Baca Juga: Banyak Cairan Tubuh yang Hilang Selama Puasa, Ini Cara Mengakalinya
Baca Juga: Jejak Virus Corona Hingga Masuk Indonesia, hanya 2% dari infeksi coronavirus telah dilaporkan
Selain itu, karena dia juga takut terinfeksi.
Metro Manila menjadi pusat penyebaran virus corona di Filipina. Tercatat ada 7.646 infeksi, 573 kematian dan 1.654 pemulihan hingga Kamis (14/5/2020).
Pada 15 Mei, Filipina mencatat 12.091 infeksi, 806 di antaranya telah meninggal dan 2.460 telah pulih.
Di luar Metro Manila, yaitu di 38 provinsi dan 12 kota, pemerintah mengatakan hanya ada "risiko sedang".(*)
#berantasstunting
#HadapiCorona
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Saat Warga Filipina Enggan Keluar Rumah meski Kebijakan Lockdown Dilonggarkan...
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar