"Sudah dikenal luas dalam komunitas medis dan ini juga alasan kami tidak sering melakukan transfusi darah, bahwa pada 50% pasien ada efek samping yang sangat buruk.
Anda diresapi dengan darah orang lain dan itu tidak cocok," tambah seorang peneliti di University of California di Berkeley, Michael Conboy.
Kabar terakhir, meski Karmazin telah menjalankan studi medis beberapa tahun lalu dan membuka kliniknya, Departemen Kesehatan AS tetap menuntut Karmazin untuk mengumumkan hasil penelitiannya kepada publik.
Jadi penggunaan darah donor dalam terapi plasa darah dan terapi kecantikan berbeda.
Terapi plasma darah, tidak memasuka darah utuh ke pasien.
Tapi hanya mengambil plasma darahnya saja dari darah donor, untuk diberikan ke pasien sakit.(*)
Baca Juga: Imbas Corona, Pemuda 20 tahun Nekat Gantung Diri Diduga Stres Kehilangan Pekerjaan
#berantasstunting
#HadapiCorona
Source | : | GridHealth.ID |
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar