GridHEALTH.id - 4 Orang Anak Ditinggal Selamanya Oleh Orangtua Mereka Karena Virus Corona di Luar negeri.
Hal itu benar terjadi dan sangat menyedihkan.
Mereka ada di Irlandia, jauh dari dari tanah kelahiran dan negara asalnya.
Jadi memang benar-benar virus corona telah menghancuran keluarga ini.
Juga memisahkan mereka dari orangtuanya untuk selama-lemanya di daerah orang, nun jauh di sana.
Melansir Daily Mirror pada Kamis (21/5/2020), seorang pria bernama Miguel Planca meninggal dunia, setelah terinfeksi Covid-19.
Sebelumnya lima tahun lalu ibunya juga telah meninggal dunia karena kanker, dan kini mereka harus kehilangan ayahnya.
Miguel Placa (55), pindah dari Ozamis Filipina ke Irlandia sekitar 25 tahun lalu.
Pria tersebut bekerja pada jalur pengemasan di pabrik Bird's Eye Naas, dan mengirim uang ke keluarga yang ada di Filipina.
Namun, setelah istrinya meninggal pada 2015, keluarga itu pindah ke Irlandia, dan menetap di sana.
Baca Juga: Masuk The New Normal Indonesia Akan Dihadapkan pada Baby Boom, Ada Potensi Kelahiran 420.000 Bayi
Tragisnya pada Minggu lalu, melansir Intisari.id (21 Mei 2020), Miguel menjadi 1 dari 1.561 orang yang meninggal dunia akibat terinfeksi Covid-19.
Dia meninggalkan 4 anaknya, Mikee (21), Michael (19), John (14) dan Chekie yang baru berusia 12 tahun.
Mengetahui kenyataan ayahnya meninggal, membuat anak tertuanya Mikee sedih, dan menceritakan kenyataan tragis keluarganya.
Dia mengatakan, "Ayah kami sakit sekitar satu minggu di rumah, dengan batuk dan kami pikir dia hanya menderita pilek, ternyata harus berakhi di ruang ICU."
"Dia menghabiskan 41 hari di sana sebelum meninggal dunia, sangat sulit bagi kami untuk menerima kenyataan ini," katanya.
"Aku kini yang bertanggung jawab mengurus saudara-saudaraku untuk saat ini," jelasnya.
"Kami tidak tahu lagi apa yang akan terjadi nanti," tambahnya.
"Kami ingin tetap tinggal di Irlandia karena di sini kami membuat kehidupan, teman-teman kami dan komunitas Filipina banyak berada di sini," paparnya.
Sebelum keluarga ini tiba di Filipina mereka hanya bisa melakukan kontak dengan ayahnya melalui video call, dan kunjungan dua kali setahun.
Mengatakan pada Independent, Mikee menambahkan, "Ayah kami memutuskan setelah bertahun-tahun hidup di sini dan menyediakan segalanya untuk kami."
"Dia pergi sehingga kami bisa tinggal di Filipina memiliki kehidupan yang lebih baik, dan setiap bulan mengirimi kami uang," katanya.
Menurut keterangannya, Ayahnya adalah tumpuan kehidupan keluarganya, dan mereka tidak tahu lagi apa yang akan mereka lakukan setelah ayahnya meninggal.
"Ketika kami pertama kali datang ke sini, ayah kami bahkan mengubah jadwal kerjanya menjadi shift malam, supaya siang harinya bisa mengasuh kami," katanya.
"Ayahku telah membuat begitu banyak pengorbanan untuk kami, dan dia adalah pria yang baik, semua yang dilakukannya hanya untuk kami," jelasnya.
Kondisi yang di alami oleh keluarga ini telah membuat komunitas Filipina berkumpul untuk memberikan bantuan anak-anak Miguel.
Mereka mengumpulkan donasi melalui situs GoFoundMe dan kini sudah mendapatkan uang sekitar 15.000 euro (Rp243 juta) dari target awal hanya 5.000 euro (Rp81 juta).(*)
Baca Juga: Demi Baju Lebaran, Warga Rela Berdesakan di Zona Merah Covid-19 di Tanah Abang
#brantasstunting
#HadapiCorona
Source | : | intisari.id,Independent,Daily Mirror |
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar