GridHEALTH.id - Seorang Politisi Menganggap Virus Corona Bualan Media, Padahal Negaranya Peringkat 2 Dunia Kasus Covid-19.
Saat pandemi Covid-19 sekarang ini banyak pihak yang menyarankan dan menegaskan untuk tidak mencampur adukan antara politik, ekonomi, dan kesehatan.
Sebab kesehatan nomor satu dan paling berharga d dunia ini.
Baca Juga: Cara Mudah Terhindar dari Covid-19 dan TBC, Cukup Lakukan Langkah Kecil Ini
Jadi semua pihak, elemen, dan lapiasan masyarakat harus berastu padu bahu membahu untuk bekerjasama supaya bisa segera keluar dari pandemi Covid-19 ini.
Hal itu penting, karena sudah banyak contoh tidak sedapnya.
Amerika Latin ini tiba-tiba melonjak menjadi negara kedua dengan kasus virus corona (Covid-19) terbanyak di dunia.
Tepat di bawah Amerika Serikat.
Baca Juga: Usai Dinyatakan Sembuh Covid-19, Seorang Wanita Justru Dikabarkan Meninggal Dunia
Berdasarkan data dari worldometers.info per Jumat (5/6/2020) ini ada 615.870 kasus positif virus corona di Brasil.
Sementara itu ada 34.039 kasus kematian dan 274.997 lainnya dinyatakan sembuh.
Bahkan Brasil melaporkan 26.417 kasus virus corona baru pada hari Kamis (28/5/2020).
Ini merupakan rekor terbanyak jumlah kasus virus corona baru dalam waktu 24 jam.
Baca Juga: Catat! 8 Benda Ini Wajib Selalu Ada dan Dibawa Saat New Normal
Hal ini lantas membuat Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) khawatir bahwa Brasil dan Amerika Latin akan menjadi episentrum baru pandemi virus corona.
Ketika Brasil harusnya bersiap menghadapi Hadapi Corona, politi satu ini yang kini menjabat sebagai Presiden Brasil, Jair Bolsonaro, malah melakukan hal sebaliknya.
Dilansir dari theguardian.com pada Jumat (5/6/2020), Presiden Jair Bolsonaro malah menuduh musuh politiknya dan media sengaja 'menipu' warga Brasil dengan fakta mengenai virus corona.
Baca Juga: Kini Ojol Beroperasi Dilengkapi Partisi Portable Anti Droplet, Efektif Tangkal Corona?
Baca Juga: Kini Ojol Beroperasi Dilengkapi Partisi Portable Anti Droplet, Efektif Tangkal Corona?
"Orang-orang akan segera melihat bahwa mereka ditipu oleh para gubernur ini dan oleh sebagian besar media ketika menyangkut virus corona," kata Bolsonaro.
Bahkan Bolsonaro mengklaim ini merupakan bagian dari rencana yang didukung media untuk menjatuhkannya.
"Ini adalah kampanye yang tak tahu malu dan melawan kepala negara."
"Mereka ingin mengusir saya sejauh mungkin," katanya.
Baca Juga: Jokowi Tegaskan Indonesia Harus Mandiri Produksi Vaksin Corona, Akhir Tahun Sudah Jadi
Tuduhan Bolsonaro nampaknya terkait protes keras yang ditujukan warga Brasil karena adanya lonjakan kasus virus corona di Brasil.
Bahkan menurut sebuah jajak pendapat, melansir Intisari.id ( 5 Mei 20202), ada 48% orang di kota Sao Paulo, Brasil menganggap pemerintahan Bolsonaro sangat buruk atau mengerikan.
Sebelumnya, Bolsonaro sempat mengatakan bahwa virus corona hanya penyakit 'flu biasa'.
Baca Juga: Vietnam Sukses 'Halau' Covid-19, Akankah Sukses Menghalau Virus DIV-1 yang Kini Menghantui?
Namun ketika pandemi ini hampir merenggut 15.000 nyawa di Brasil, pemerintah langsung menutup perbatasan.
Mereka juga menutup kota-kota besar seperti Rio de Janeiro dan Sao Paulo dalam upaya untuk membatasi penyebaran.
Serta meminta warga untuk tinggal di rumah dan memberlakukan karantina.
Sayangnya, kondisi ini disebut terlambat karena lonjakan kasus di Brasil sudah sangat besar.
Apalagi Menteri Kesehatan Brazil dilaporkan sudah mundur karena tidak cocok dengan keputusan Presiden Brazil.(*)
Baca Juga: Usai 2 Bulan Ditutup Karena Corona, Pelaksanaan Shalat Jum'at Kembali Diperbolehkan di Masjid
#brantasstunting
#HadapiCorona
Source | : | theguardian.com,WorldMeter |
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar