Baca Juga: Kepala Bappeda Jatim Meninggal Dunia, Khofifah Kehilangan ASN Terbaik Pemprov Jatim
Lebih lanjut estrogen berpotensi untuk menimbulkan sistem imun yang tidak baik, jadi yang harusnya normal menjadi tidak normal.
Autoimun sendiri merupakan kondisi di mana sistem imun salah mengenal dan justru menyerang jaringan tubuh sendiri.
Para ahli percaya ada dua alasan utama perbedaan gender dalam RA. Pertama, wanita mendapatkan penyakit autoimun dalam jumlah yang jauh lebih besar dari pada pria, lantaran diperkirakan sistem kekebalan wanita lebih kuat dan lebih reaktif.
Kedua, tampaknya hormon memengaruhi risiko dan flare RA.
Banyak wanita dengan RA yang hamil mengalami lebih sedikit atau tanpa gejala sama sekali, hanya untuk menemukan bahwa mereka muncul kembali setelah bayi lahir.
Dan menyusui mengurangi risiko mengembangkan RA, seorang wanita yang telah menyusui selama dua tahun telah mengurangi risiko dia akan mendapatkan kondisi hingga setengahnya.(*)
Baca Juga: Studi: Kekebalan Tubuh Penyintas Covid-19 Ternyata Cuma 3 Bulan
#berantasstunting
#hadapicorona
Source | : | intermountainhealthcare.org |
Penulis | : | Anjar Saputra |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar