Pakar epidemiologi Indonesia di Griffith University Australia Dicky Budiman menjawab, kondisi pasien Covid-19 memang akan lebih buruk jika memiliki komorbid.
Namun menurutnya, tidak selalu kasus pasien Covid-19 dengan komorbid berakhir dengan kematian.
Terdapat beberapa faktor yang berpengaruh seperti keberadaan badai sitokin, kualitas penanganan pasien di rumah sakit.
Baca Juga: Cara Mengetahui Kondisi Paru-paru Sehat atau Tidak, Ini Kata Ahli
"Orang dengan komorbid ketika terinfeksi, dirawat, ada yang sembuh. Tetap ada yang bisa sembuh," ujar Dicky.
Ia menilai, semakin cepat seseorang yang terinfeksi Covid-19 ditangani, maka potensi kematiannya juga akan semakin mengecil.
"Tapi kalau terlambat terdeteksinya, dan terlambat datang ke rumah sakit, tentu akan memperbesar risiko," ujarnya.
Baca Juga: 2 Artis Cantik Ini Mengalami Nasib Berbeda Karena Keranjingan Sepeda
Source | : | Kompas.com,CDC |
Penulis | : | Anjar Saputra |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar