“Ini memberikan lebih banyak bukti bahwa remdesivir bukanlah obat mujarab,” kata Peter Galle, seorang profesor di rumah sakit pendidikan Universitas Mainz di Jerman, dikutip dari Reuters.
Remdesivir disebut tidak menunjukkan manfaat pada tingkat kelangsungan hidup.
Namun, berbeda dari temuan dalam uji coba Gilead yang diterbitkan di New England Journal of Medicine minggu lalu, para ahli mengatakan temuan itu bukannya tidak konsisten.
Namun, uji coba Solidaritas multi-negara WHO lebih besar dan lebih baik, kata mereka, dan karenanya lebih mampu memberikan hasil yang dapat diandalkan.
Dalam uji coba Solidaritas, empat perawatan potensial Covid-19 dipelajari di lebih dari 11.000 pasien di 405 rumah sakit di 30 negara.
Gilead mengatakan uji coba remdesivir lainnya, termasuk yang dirilis minggu lalu dengan 1.062 pasien yang membandingkannya dengan plasebo, menunjukkan pengobatan memotong waktu pemulihan Covid-19.
Source | : | Reuters |
Penulis | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Editor | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Komentar