GridHEALTH.id - Desas-desus pengurangan cuti bersama atau libur pengganti lebaran Idul Fitro tahun 2020 yang diumumkan Presiden Joko Widodo nyatanya membuat sebagian masyarakat geram.
Pasalnya, tak sedikit dari masyarakat yang menanti datangnya cuti bersama tersebut.
Baca Juga: Pupus Sudah Harapan Masyarakat, Jokowi Minta Pengurangan Cuti Pengganti Libur Lebaran Idul Fitri
Sementara, menurut Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Jokowi menyatakan untuk mengurangi cuti lantaran bisa memicu kenaikan kasus Covid-19.
Bahkan, Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito juga menuturkan bahwa libur panjang akhir tahun 2020 dapat berpotensi meningkatkan kasus Covid-19.
Baca Juga: Setelah Sembuh dari Covid-19, Calon Wali Kota Dumai Malah Ini Meninggal Dunia
"Perlu diingat, masa libur panjang akhir tahun 2020 memiliki durasi yang lebih panjang dan dikhawatirkan berpotensi menjadi manifestasi perkembangan kasus menjadi dua bahkan tiga kali lipat lebih besar dari masa libur panjang sebelumnya," ujar Wiku dalam Keterangan Pers Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19, Selasa (24/11/2020).
Seperti diktehaui, Indonesia telah mengalami 3 kali libur panjang yang berakhir pada lonjakan kasus Covid-19.
Adapun 3 libur panjang tersebut, yaitu libur panjang Idul Fitri, libur panjang HUT RI, dan libur panjang akhir Oktober.
Baca Juga: Jawa Tengah Jadi Episentrum Covid-19, Gubernur Ganjar Pranowo Salahkan Input Data Pusat
Melihat pengalaman tersebut, Wiku menyebut bahwa pemerintah masih mengkaji maslah libur pajang akhir tahun nanti.
"Untuk itu, pemerintah saat ini sedang mengkaji periode masa libur panjang akhir tahun, karena berdasarkan analisa setiap liburan panjang pada masa pandemi memakan korban," ujarnya. (*)
Baca Juga: Pandemi Covid-19 Belum Usai, Jokowi: 'Kita Harapkan Setelah Vaksinasi Segera Pulih'
View this post on Instagram
#hadapicorona
Source | : | YouTube |
Penulis | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Editor | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Komentar