GridHEALTH.id - Hampir setahun berlalu sejak virus corona ditemukan merebak di seluruh penjuru dunia. Orang mulai jenuh menggunakan masker karena keringat yang menggenang di dalam masker, napas yang tidak bebas, dan bosan harus berganti masker setiap waktu.
Dan sekarang vaksin Covid-19 diluncurkan dan diberitakan hasil yang luar biasa dari uji coba, banyak orang percaya ini bisa menjadi akhir dari pemakaian masker untuk selamanya. Tapi benarkah begitu?
Sayang sekali, semua ahli virus corona dan ahli epidemiologi seluruh dunia sepakat, masker harus tetap dipakai setelah mendapat vaksin Covid-19 karena beberapa alasan. Tegasnya, masker dan jarak sosial masih akan direkomendasikan untuk beberapa waktu setelah orang divaksinasi.
Penting diketahui, vaksin Covid-19 pertama membutuhkan dua suntikan; Dosis kedua Pfizer dan BioNTech diberikan tiga minggu setelah dosis pertama dan dosis Moderna diberikan setelah empat minggu. Dan efek vaksinasi umumnya tidak langsung dirasakan.
Orang-orang diharapkan mendapatkan perlindungan dalam beberapa minggu setelah suntikan pertama. Tetapi perlindungan penuh mungkin tidak terjadi sampai beberapa minggu setelah suntikan kedua.
Belum juga diketahui apakah vaksin Pfizer dan Moderna melindungi orang dari infeksi sepenuhnya, atau hanya dari gejala.
Baca Juga: Segera Ganti Masker Berkeringat Ketika Berolahraga, Ini Alasannya
Baca Juga: Mari Mengintip Kandungan Kimia yang Ada Dalam Pil KB, Apa Saja?
Baca Juga: Musim Hujan dan Cuaca Dingin Sering Alami Pilek, Ini Jawabannya
Itu berarti orang yang divaksinasi mungkin masih dapat terinfeksi dan menularkan virus, meskipun kemungkinan akan berada pada tingkat yang jauh lebih rendah, kata Deborah Fuller, ahli vaksin di Universitas Washington, dikutip Associated Press (AP) melalui The Daily Sabah (13/12/2020).
Jika vaksin bertindak seperti suntikan untuk gondok atau cacar air, di mana kita masih bisa tertular penyakit tersebut setelah divaksinasi, meskipun dengan cara yang jauh lebih ringan dan tidak fatal, masker akan tetap dibutuhkan selama berbulan-bulan.
Lihat postingan ini di Instagram
Dan bahkan setelah persediaan vaksin mulai meningkat, ratusan juta suntikan ke tangan orang-orang diperkirakan akan memakan waktu berbulan-bulan.
Fuller juga mencatat pengujian vaksin baru dimulai pada anak-anak, yang tidak akan bisa mendapatkan suntikan sampai data penelitian menunjukkan bahwa mereka juga aman dan efektif untuk mereka.
Moncef Slaoui, kepala upaya pengembangan vaksin di Amerika Serikat memperkirakan negara tersebut dapat mencapai kekebalan komunita (herd immunity) paling cepat Mei 2020, berdasarkan efektivitas vaksin Pfizer dan Moderna, lapor AP.
Baca Juga: 5 Jenis Nyeri Hebat yang Perlu Diwaspadai, Wajib Segera ke Dokter
Baca Juga: Makan Apel Sebaiknya Sama Kulitnya, Ini Manfaatnya Untuk Kesehatan
Baca Juga: 5 Gadget Pengantar Tidur Nyenyak, Dari Gelang Hingga Kursi Goyang
Itupun dengan asumsi tidak ada masalah dalam memenuhi perkiraan pasokan produsen, dan cukup banyak orang yang telah divaksinasi. (*)
#berantasstunting #hadapicorona #bijakGGL
Source | : | Associated Press,The Daily Sabah,Center for Disease Control and Prevention |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar