GridHEALTH.id - Dua metode melahirkan normal alias pervaginam dan sesar, selalu menjadi pertanyaan banyak perempuan.
Apalagi bagi mereka yang baru menikah.
Baca Juga: Ada Hubungan Antara Garam dengan Diabetes, Batasi Makanan Kalengan
Walau banyak pendapat mengenai proses melahirkan, termasuk pemulihan usai melahirkan.
Saat ini akan dikupas seperti apa dan bagaimana pemulihan ibu usai melahirkan. Baik yang dilakukan dengan cara normal, juga sesar
Hal ini harus diketahui, karena pemulihan usai melahirkan, tidak sesingkat proses melahirkan.
Pun dengan mengetahuinya kita bisa tahu, ternyata proses melahirkan yang banyak dibilang paling enak dan cepat tidak tergambarkan setelahnya.
Melansir acara kolaborasi Sorona Parenting dan Nakita.id dengan topik 'Pemulihan Pasca Persalinan', dengan narasumber dr. Ruswantriani, Sp.O, berikut adalah gambaran pemulihan setelah melahirkan;
Baca Juga: Ibunda Fadli Zon Wafat, Sang Anak Sempat Singgung Kamar Rumah Sakit yang Penuh
Pemulihan Setelah Melahirkan dengan Cara Sesar
Untuk diketahui proses melahirksan secara sesar sejatinya harus dilakukan berdasarkan indikasi medis.
Jadi bukan by request ibu ataupun keluarga.
Baca Juga: Insentif Tenaga Kesehatan Belum Cair, Pemerintah Janjikan Akan DIberikan Sesegera Mungkin
Proses pemulihannya serupa dengan persalinan normal.
Hanya saja dalam pemulihan pasca persalinan sesar dimenganjurkan penggunaan korset.
Pasalnya usai melahirkan secara sesar akan ada bagian perut yang bergelambir.
Hal ini bisa menyebabkan ibu sakit saat bergerak.
Karenanya sebelum pulang, di rumah sakit oleh tenaga kesehatan, ibu akan diedukasi perihal management nyeri dan obatnya yang dianjurkan dikonsumsi di rumah.
Selain itu akan diedukasi pula bagaimana cara perawatan luka bekas operasi sesar, juga tanda-tanda infeksi yang bisa saja terjadi di rumah.
"Kalau infeksi akan rembes kelihatan di perbannya, nyeri, biasanya juga sampai disertai dengan demam," jelas dr. Ruswantriani.
Karenanya, dr. Ruswantriani meminta ibu yang melahirkan dengan cara sesar untuk banyak makan makanan dengan tinggi protein hewani.
Juga jangan pantang makan apapun dalam proses pemulihan pasca persalinan sesar.
Untuk aktivitas apalagi olahraga, ada pesan khusus jika ibu melahirkan dengan cara sesar.
Hindari aktivitas yang membebani atau menggunakan otot perut, paling tidak selama 3 bulan pasca persalinan.
Karenanya, mereka yang melahirkan dengan cara sesar tidak bisa segera beraktivitas normal seperti sediakala dengan cepat.
Baca Juga: Coba Campurkan Kayu Manis Saat Minum Kopi Hitam, Khasiat Ajaib Ini Akan Dirasakan Tubuh
Pemulihan Setelah Melahirkan Normal/pervaginam
Banyak yang mengatakan usai melahirkan secara normal, ibu bisa langsung berkativitas seperti biasa.
Juga tidak akan ada keluhan berarti setelah melahirkan.
Tapi jangan salah, usai melahirkan dengan cara normal, ibu penting untuk memantau keluarnya darah nifas.
Tak terkecuali perawatan jahitan di jalan lahir.
Sebab walau melahirkan normal, acap kali dokter harus melakukan tindakan medis tertentu untuk kebaikan ibu dan bayi, sehingga setelahnya jalan lahir harus dijahit.
Karenanya ibu yang melahirkan normal, sebelum pulang pun akan diedukasi untuk membersihkan area kewanitaan usai BAB dan BAK.
Selain itu, menurut dr. Ruswatriani, akan diberikan juga edukasi ganti pembalut, mengingat ibu usai melahirkan akan menjalani masa nifas selama 40 hari.
Karenanya ibu pun wajib mengetahui informasi darah nifas yang keluar selama 40 hari, yaitu;
1. Darah nifas yang keluar pertama kali akan berwarna merah.
2. Setelah beberapa hari, berangsur-angsur berubah kekuningan, hingga akhirnya nifas selesai.
3. Penting juga diketahui prihal infeksi pasca persalinan. "Biasanya akan demam atau keluar darahnya akan berbau biasanya," jelas dr. Ruswantriani.
Untuk aktivitas dan olahraga, dianjurkan baru melakukan yang berat atau yang sifatnya kardio setelah tiga bulan usai persalinan.(*)
Baca Juga: Yakin Merdeka dari Corona, Satgas Beberkan Upaya Pemerintah Kendalikan Covid-19 pada 17 Agustus
#berantasstunting
#HadapiCorona
#BijakGGL
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar