GridHEALTH.id - Obat paracetamol tentunya sudah tidak asing lagi bagi kita.
Pasalnya paracetamol sering sekali diresepkan dokter ketika kita sakit.
Diketahui paracetamol sendiri memiliki kegunaan sebagai obat untuk untuk menurunkan suhu tubuh tinggi dan mengurangi rasa sakit.
Bentuk paracetamol pun ada beragam mulai dari yang berbentuk tablet, kapsul, cair, hingga suntikan.
Baca Juga: Minum Pereda Nyeri Parasetamol di Saat Haid, Bolehkah? Ini Kata Dokter
Meski paracetamol tampak umum diberikan oleh dokter, namun faktanya konsumsi obat tersebut tidak boleh sembarangan.
Sebab sama seperti jenis obat lainnya, paracetamol juga memiliki efek samping yang mesti diwaspadai saat kita sembarangan mengonsumsinya.
Apalagi jika kita memiliki kondisi kesehatan tertentu, seperti menderita penyakit liver atau penyakit ginjal, berat badan di bawah batas normal atau underweight, dan sedang mengonsumsi obat lain.
Seperti mengonsumsi obat lainnya, minum paracetamol juga harus diikuti dengan cara aturan pakai.
Jika perlu, selalu berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu.
Dilansir dari NHS Inform, orang dewasa dan anak-anak memiliki dosis paracetamol yang berbeda.
Umunya, orang dewasa bisa mengonsumsi satu hingga dua tablet paracetamol berukuran 500 mg tiap empat hingga enam jam sekali.
Namun, jangan sampai mengonsumsi lebih dari delapan tablet berukuran 500 mg dalam kurun waktu 24 jam.
Untuk anak-anak berusia di bawah 16 tahun, dosis yang bisa dikonsumsi lebih sedikit daripada orang dewasa.
Ada beberapa faktor yang menentukan dosis anak-anak, seperti berat badan atau usia. Anda bisa bertanya pada tenaga kesehatan untuk mendapat dosis yang tepat.
Baca Juga: Pertolongan Pertama Pada Ibu Hamil Pilek, Batuk, dan Sakit Tenggorokan
Meski jarang terjadi, tapi efek samping paracetamol tetap perlu diwaspadai.
Beberapa efek samping yang bisa muncul karena sembarangan konsumsi paracetamol adalah:
1. Tekanan darah menurun.
2. Denyut jantung meningkat.
3. Reaksi alergi.
4. Jumlah sel darah putih atau trombosit menurun.
5. Gangguan pada ginjal atau liver.
NHS Inform juga mengatakan bahwa paracetamol dapat menyebabkan gangguan saat mengonsumsi jenis obat yang lain.
Contohnya, obat epilepsi, obat kanker, obat diabetes tipe 2, obat kejang, obat mudal, dan obat muntah.
Maka dari itu, selalu perhatikan saran pemakaian dokter atau label yang tertera.
Tak hanya menimbulkan efek samping, mengonsumsi paracetamol tidak sesuai dengan aturan bisa menimbulkan overdosis.
Hal itu tentunya dapat menyebabkan gangguan yang lebih serius dan berbahaya.(*)
Baca Juga: Tega, Pemeran Wiro Sableng Ini Tak Ingin Segera Obati Anaknya Ketika Sakit, Kok Bisa?
View this post on Instagram
#berantasstunting
#hadapicorona
#BijakGGL
Source | : | Kompas.com,nhsinform.scot |
Penulis | : | Anjar Saputra |
Editor | : | Anjar Saputra |
Komentar