GridHEALTH.id – Mencukur bulu kemaluan dianggap salah satu cara menjaga kesehatan organ intim.
Tapi secara medis, tidak ada anjuran apalagi kewajiban untuk mencukur bulu kemaluan.
Baca Juga: Jangan Keseringan Mencukur Habis Bulu Kemaluan, Ini Bahayanya
Namun jika bulu kemaluan kita sudah sangat panjang dan lebat, selaim bisa mengganggu kenyamanan dan penampilan, juga menurut dr. William Wahono, Sp.OG, Dokter Kandungan dari Klinik Fertilitas Bocah Indonesia, bisa mengurangi risiko kuman menempel pada organ intim.
“Kalau bulu kemaluan terlalu panjang dan tidak dicukur, bisa meningkatkan risiko kuman-kuman menempel dan tentunya kurang higienis. Tapi, kalau dicukur, ya mengurangi kemungkinan kuman menumpuk,” jelas dr. William dilansir Nakita.id.(8 Maret 2021).
Tapi menurut Mary Marnach, M.D. dalam artikelnya di MayoClinic dengan judul 'Are there benefits to removing my pubic hair?' tidak ada alasan medis atau higienis untuk menghilangkan sebagian atau seluruh rambut kemaluan seseorang.
Malah proses mencukur atau menghilangkan bulu kemaluan di daerah organ intim bisa menyakitkan dan menyebabkan banyak efek samping, termasuk:
Baca Juga: Jangan Bingung Lagi, Ikuti Cara Aman Mencukur Bulu Kemaluan pada Wanita
Source | : | mayoclinic.org,youngwomenshealth.org |
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar