* Gatal kelamin, terkadang parah
* Luka bakar kelamin karena waxing
* Lecet atau luka saat mencukur atau waxing
* Tunggul, ruam, benjolan, dan rambut tumbuh ke dalam
* Infeksi bakteri
* Meningkatnya risiko tertular atau menularkan infeksi virus, seperti herpes simpleks atau HPV, akibat luka atau iritasi kulit yang membuat kulit lebih rentan
* Dermatitis kontak dari produk cukur
Baca Juga: Jangan Cukur Rambut Kemaluan Wanita, Risikonya Tak Seindah Apa yang Kita Lihat
Risiko lainnya yang mungkin timbul, melansir Center For young Woman's Helath (29 April 2019), bisa meliputi;
* Razor burn (ruam)
* Luka bakar kimiawi dari krim penghilang rambut yang dijual bebas (depilatori)
* Kemerahan
* Luka, jerawat dan / atau lecet
* Gatal
* Infeksi pada akar rambut - istilah medis untuk ini adalah "folikulitis". Mencukur adalah penyebab umum.
Karenanya kalau kita ingin menghilangkan bulu kemaluan, mintalah panduan dokter untuk membantu meminimalkan efek samping.
Baca Juga: Jangan Cukur Rambut Kemaluan Wanita, Risikonya Tak Seindah Apa yang Kita Lihat
Source | : | mayoclinic.org,youngwomenshealth.org |
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar